chap 21.

545 56 5
                                    

mohon maaf jika alurnya tidak jelas ataupun terdapat typo, karena itu tidak disengaja

Jangan lupa vote dan komen~

Happy Reading~

.

.

___________________________________________________

⋆⋆

Cho Youra.

Tring tring~

Kedua mataku perlahan terbuka alih-alih suara alarm yang mengganggu ketenangan tidurku dan pancaran cahaya silau yang menembus dari jendela kamarku mengenai kedua mata. Aku mengusap pelan mataku dan berusaha untuk menetralkan cahaya yang masuk ke dalam mata.

Sepertinya malam tadi hujan, karena udara pagi ini begitu sejuk. Apa ibu yang membuka jendelaku? Entahlah.

Sebelum beranjak dari kasur, aku merengangkan tubuhku yang masih kaku sehabis bangun dari tidur lelap.

Aku berjalan pelan ke arah pintu kamar dan membukanya, terlihat ibu yang tengah sibuk berkutat dengan alat-alat dapur untuk memasak sarapan pagi.

Aku kembali menutup pintu dan beralih untuk membersihkan diri.

Ketika sedang menata rambut, aku membuka laci di meja rias milikku dan menemukan sebuah aksesoris rambut berupa bando hitam. Aku mengambilnya dan mengamati sesaat benda setengah bulat tersebut.

"Aku belum pernah memakainya sejak pertama kali membeli ini.." seingatku.

Karena merasa tertarik, aku pun memutuskan untuk mengenakannya di kepalaku.

Karena merasa tertarik, aku pun memutuskan untuk mengenakannya di kepalaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

art by? Me [ @shuyoo_ ]

Beberapa menit kemudian, setelah selesai bersiap-siap, aku keluar dari kamar. Dan menyapa ibuku.

Aku menampilkan senyumku pada ibu, "selamat pagi, ibu." Ibu yang menyadarinya membalikkan badannya yang sebelumnya membelakangi diriku kemudian membalas senyumanku dengan hangat. "Oh, selamat pagi, sayang. Kau cantik hari ini~" Kemudian kembali ke kesibukannya.

Ah, lagi-lagi ibu menggodaku.

Aku duduk di meja makan dan memperhatikan ibu dari sana. Tanpa kusadari, aku memperhatikan wajah ibu yang tengah serius itu. Wah, kalau dilihat-lihat ayah beruntung juga bisa mendapat sosok seperti ibu.

"Ritual apa yang ayah lakukan, ya?.." gumamku yang ternyata dapat didengar oleh ibu. "Ada apa, Youra?" tanya Ibu. Aku terperanjat kecil, lalu menggelengkan kepala, "uhm, tidak ada."

Tak lama kemudian, masakan yang ibu buat telah siap. Aku berjalan ke arah ibu untuk membantunya membawa sarapan ke meja makan. "Biar kubantu," ujarku seraya tersenyum.

SHINBI'S HOUSE || Shinbi's House X Fem!readersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang