chap 22.

502 49 10
                                    

mohon maaf jika alurnya tidak jelas ataupun terdapat typo, karena itu tidak disengaja

Jangan lupa vote dan komen~

Happy Reading~

.

.

___________________________________________________

"Kalian terlihat.. dekat, ya?"

⋆⋆⋆

"Apa?" beo Youra, tatkala Hari bergumam sesuatu namun dirinya tidak dapat mendengar dengan jelas suaranya karena situasi kelas yang berisik.

Hari terperanjat kecil, kemudian menggeleng seraya tersenyum simpul. "Ah.. tidak, bukan apa-apa," katanya.

"Kenapa perasaan aneh muncul saat aku mendengar cerita Youra tentang Kanglim?" tanya Hari membatin. Tak ingin memikirkannya terlalu lama, dirinya memutuskan untuk kembali bergabung dalam percakapan.

Beberapa saat berlalu, sampai akhirnya Youra secara tidak sengaja melihat hal yang menurutnya itu tidak baik.

Dia melihat lelaki yang tadi pagi membantunya sedang diganggu oleh sekelompok siswa lelaki. Sepertinya ketuanya adalah siswa berkemeja merah kotak-kotak itu? Karena dia terlihat sangat puas ketika teman-temannya yang lain mengganggu lelaki itu.

Kedua alis gadis itu mengkerut tidak senang, dia pun berdiri dan berjalan ke arah tempat para siswa itu merundung.

Hari dan yang lain heran karena Youra yang beranjak dari duduknya secara tiba-tiba.

Menyadari kehadirannya, si lelaki berkemeja merah itu mendongak dan memandang Youra. Tatapannya yang awalnya terlihat merendahkan  berubah seolah terpesona ketika Youra datang.

"Jangan menatapku seperti itu, dasar perundung!" Di nilai seperti itu, jelas lelaki itu tidak terima.

"Cantik-cantik begini, mulutmu tidak tau adab, ya?" ucapnya dengan santai, namun tatapannya terkesan menyinggung Youra. Youra membalas tak kalah pedas, "apa kau butuh kaca, tuan? Perilakumu bahkan lebih parah dariku,"

Mendengar hal tersebut, sang lelaki terdiam beberapa saat. Dia berdecih kesal lalu mendelik sinis ke arah bocah yang mereka rundung, kemudian pergi dari sana dan pindah ke meja yang lain.

"Menyebalkan sekali bocah itu! Bahkan Youra sampai membelanya," dengus Wooseok— lelaki berkemeja merah kotak-kotak. Dia menatap ke arah Youra yang tengah berbicara pada Dongjin.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Youra pada Dongjin, Dongjin hanya memandang Youra, kemudian kembali membaca bukunya tanpa menghiraukan gadis di depannya.

Youra mengernyitkan kedua alisnya merasa tidak dihargai. Karena tidak ingin tersulut emosi, dia berniat untuk kembali ke tempat Hari dan yang lain.

Sebelum gadis itu benar-benar pergi, terdengar Dongjin seperti menggumamkan sesuatu, "tidak usah sok baik padaku," katanya.

Youra seketika menghentikan langkahnya tanpa menoleh ke belakang. Dia menghela napas, kemudian menyahutnya, "aku begitu, karena pernah merasakannya, oh iya, jangan lupa perbaiki sifatmu," setelah berkata demikian, Youra benar-benar pergi darisana.

SHINBI'S HOUSE || Shinbi's House X Fem!readersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang