chap 24.

583 62 4
                                    

mohon maaf jika alurnya tidak jelas ataupun terdapat typo, karena itu tidak disengaja.

Jangan jadi silentreaders :(

Vote dan komen!

Happy Reading~

___________________________________________________

"Jangan ganggu aku."

. . .

Tanpa membalas lagi, Kanglim mendekat ke arah Youra. Lelaki kulkas itu duduk di sebelah gadis yang kini sedang menundukkan kepala menatap tanah.

Netra hijau tuanya menatap teduh gadis di sebelahnya. Sungguh, saat ini entah mengapa perasaan Kanglim tidak bisa berbohong jika gadis di sebelahnya ini begitu indah. Bentuk pahatan wajahnya benar-benar paripurna dan membuatnya terlihat begitu menawan.

Sorot mata berwarna merah muda yang mirip dengan warna bunga sakura membuat gadis itu seolah seperti bunga yang dapat membuat siapapun mengingat seseorang yang disayangi dalam dirinya.

Sementara itu, kedua insan itu diam satu sama lain. Hanya angin malam berhembus pelan yang menemani.

Akan tetapi, tak hayal, ingin rasanya jari tangannya menyisihkan surai sang gadis ke belakang telinga agar dirinya dapat  melihat wajah yang tengah murung itu. Namun, dirinya menyadari bahwa diri ini tak punya hak mengganggu ketenangan sang gadis.

Tangan yang awalnya hendak bergerak ke arah wajah Youra, kembali turun. Enggan mengganggu hati yang tengah terlihat gundah.

Dirinya menyandarkan punggungnya ke bangku taman yang didudukinya saat ini. Kemudian menghela napas lelah, kepalanya beralih memandang langit yang kini sudah berganti menjadi gelap yang awalnya berwarna jingga.

"Pergi. Sudah kubilang jangan ganggu aku." Gadis itu akhirnya membuka suara setelah beberapa menit saling diam. Tanpa menghadap laki-laki di sampingnya, dia berbicara sambil tertunduk.

Kanglim diam beberapa saat, kemudian menghela napas dan menjawab, "aku tidak bisa meninggalkan seorang gadis sendirian di malam hari," kemudian kembali menatap langit.

"Kenapa?" Satu pertanyaan itu membuat Kanglim mengalihkan atensinya ke arah gadis di sebelahnya. Laki-laki itu masih diam tak bergeming.

"Apa karena aku lemah, makanya butuh ditemani orang lain?" Suara gadis itu mulai lirih.

Kanglim lantas menanggapinya, "anggap saja aku tidak disini," katanya tanpa menjawab pertanyaan dari Youra barusan. Youra kembali bergumam, "benar, ya. Aku memang lemah, bahkan tidak berguna."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SHINBI'S HOUSE || Shinbi's House X Fem!readersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang