chap 30.

410 43 12
                                    

mohon maaf jika alurnya tidak jelas ataupun terdapat typo, karena itu tidak disengaja.

Jangan jadi silentreaders :(

Vote dan komen!

Happy Reading~

_____________________________________________

Suara derap kaki yang melangkahi tanah datar terdengar di sebuah gang perumahan kecil. Jalan sepi dengan hanya bermodalkan sinar rembulan malam serta pancaran lampu jalan sebagai pencahayaan.

Seorang remaja laki-laki berjalan di keheningan. Menarik perhatian sesosok makhluk bertopi dengan tubuh jangkung yang mengintipnya di persimpangan jalan.

"Dasar bodoh, kau membiarkan dirimu berjalan sendirian tengah malam. Hehehe," cibirnya seiring dengan berubah tubuhnya menjadi lebih tinggi dan besar.

Remaja laki-laki tadi menghentikan langkahnya, tudung jaketnya setia menutup surai rambut dan bagian wajah sampai batas pipi.

Tepat ketika makhluk jangkung tadi hendak menyerangnya, manusia tadi lantas membalikkan badannya seraya menebas pedangnya sehingga menimbulkan potongan di dasi dan topi sang makhluk— sebagai peringatan.

Makhluk jangkung itu tentu terkejut, "manusia apa yang memiliki kekuatan sebesar ini?! Siapa kau sebenarnya!?" katanya tak percaya.

Laki-laki berjaket hitam tadi bergerak maju menerjang sang makhluk hingga membuatnya menghantam dinding jalan sangat keras.

Perlahan berjalan mendekat dengan langkah tenang.

Merasa tidak beres dengan mangsanya, makhluk jangkung memilih untuk mundur daripada menyerahkan nyawanya, tetapi, tepat ketika sang makhluk melangkahkan kakinya untuk pergi dari sana, pemuda tersebut lantas menyeringai, "berhasil," gumamnya.

Tiba-tiba, kaki sang makhluk terperangkap dalam jebakan makhluk ulah dari pemuda misterius tadi. Dengan santainya, laki-laki tadi membuka tudung jaketnya hingga memperlihatkan surai rambut berwarna hijau tua dominan hitamnya karena pengaruh siturasi cahaya malam hari.

Choi Kanglim, ternyata.

Dengan cepat, tangannya bergerak dan bibirnya mengucap mantra, "jebakan makhluk, datanglah!" Ketika kata tersebut terucap, sebuah lingkaran cahaya muncul di sekeliling tubuh makhluk jangkung itu dan mencekal erat.

Kanglim mengeluarkan kertas mantranya, dan mengucap mantra kembali, "makhluk jahat yang mengganggu manusia. Aku mengusirmu, dari dunia ini! Pergilah!" Kertas tersebut melesat cepat ke dahi makhluk jangkung dan seketika tubuhnya lenyap dengan begitu mudahnya.

Jiwa sang makhluk berhasil terperangkap dalam kertas makhluk milik Kanglim.

Setelah urusannya selesai, dia mengambil kertas makhluk tersebut dan menyimpannya ke saku dalam jaket.

Berbalik dan mulai melangkah sambil mengambil sesuatu dalam saku jaketnya. Benda pipih yang disebut ponsel pintar, digenggamnya dengan layar yang mulai menyala.

Ibu jarinya menekan beberapa ikon hingga berakhir muncul sebuah kontak yang menampilkan sebuah pesan baru yang belum terbaca.

Senyum tipis terpampang di wajah tampannya, menatap tenang ke arah layar yang memperlihatkan beberapa kata di gelembung pesan kontak tersebut.

pendek
| tiang, kau di mana sekarang?

"Dia merindukanku?" tanyanya kecil dengan rasa sedikit heran dalam keheningan. Lantas tangan lainnya mulai bergerak mengetik sesuatu untuk dikirim.

SHINBI'S HOUSE || Shinbi's House X Fem!readersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang