mohon maaf jika alurnya tidak jelas ataupun terdapat typo, karena itu tidak disengaja.
Jangan jadi silentreaders :(
Vote dan komen!
Happy Reading~
_________________________________________________
"Jangan panggil aku begitu, kep*rat."
.
.
"Memangnya tugas dari pak Hyunsuk sesulit itu, ya?" Hyunwoo bertanya seraya menggendong Youra yang kini di punggungnya. Youra pun membalas dengan nada lemas, "kau akan tau nanti ketika diberi langsung," Kemudian meletakkan kepalanya di belakang leher Hyunwoo.
Art by? Me [ shuyoo_ ]
Tiba-tiba, Youra terperanjat kecil dan mengangkat kepalanya. Hal itu jelas dapat disadari oleh Hyunwoo. "Apa? Ada apa Youra?"
"Tas ku.. dimana tas ku?" tanya Youra sembari meraba pundaknya sendiri. Yang lain pun baru ingat, "kita meninggalkannya di ruang kesehatan!" kata Hari.
"Ah, tuhan..!" lenguh Youra, dengan nada malas Youra meminta Hyunwoo menurunkan dirinya di sana. "Tunggu, biar aku antar saj-" Youra menggeleng memberi isyarat menolak.
Gaeun memastikan kembali lantaran merasa khawatir. Saat itu Youra sedang lemas, jelas lebih baik diantar oleh mereka. "Kau yakin, Youra? Lebih baik kau tunggu di sini saja, biar Hyunwoo yang ambilkan," tuturnya.
"Teman-teman, aku sudah dewasa! Lagipula aku hanya lemas, bukan lumpuh, ayolah!" rengek Youra yang terlihat kesal karena merasa diperlakukan manja bak anak kecil.
Akhirnya, dengan berat hati Hari mengiakan permintaan Youra, dia membiarkan Youra mengambil tasnya sendiri dan mereka menunggu di gerbang sekolah. Untung saat Youra menyadari tasnya ketinggalan mereka masih sampai di gerbang sekolah.
Dengan langkah sedikit lebih cepat, Youra bergegas menuju ke dalam sekolah. Akan tetapi, ketika masih di jalan dirinya menyadari sesuatu. "Oh.. kapan aku memakai gelang ini?" gumamnya keheranan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHINBI'S HOUSE || Shinbi's House X Fem!readers
أدب المراهقينShinbi's House character x Fem!readers Warning! mommy issues, selfharm, OOC, cringe, etc. ─── ֶָ֢ Cho Youra hanyalah seorang gadis remaja yang butuh kasih sayang dan seharusnya menikmati masa mudanya. Namun, apalah daya jika justru semesta menimpa k...