Bumi kembali diserang oleh Aeternam—sekumpulan bangsa alien yang hidup nomaden karena tidak punya planet tempat tinggal setelah planet mereka hancur. Mereka membangun armada pesawat tempur yang menjadi tempat tinggal mereka dengan cara menjajah planet yang lebih lemah. Meskipun tidak punya planet, tapi bangsa Aeternam adalah bangsa yang memiliki armada tempur yang sangat kuat.Sekian lama Bumi tidak pernah menjadi target incaran Aeternam, karena Bumi pernah menjadi salah satu planet terkuat ketika masih tergabung dalam Federasi Galaksi. Tetapi kini Bumi telah hancur berantakan akibat ulah manusia sendiri. Pasca peperangan antar manusia Bumi terjadi, kini populasi manusia di Bumi sudah jauh berkurang akibat tidak adanya tempat tinggal dan pangan yang mencukupi.
Meskipun kondisi Bumi sudah tidak layak huni, namun itu bukan masalah bagi Aeternam. Mereka tidak mengincar Bumi untuk tinggal di Bumi. Mereka mengincar logam-logam yang masih tersimpan di lempengan kerak Bumi. Logam-logam tersebut dapat menjadi bahan untuk membuat persenjataan dan pesawat tempur bagi Aeternam. Dengan melihat kondisi Bumi saat ini, sangat mudah untuk membuat manusia Bumi menyerah.
Armada Aeternam yang hendak menyerang Bumi adalah 1 dari 9 klan Aeternam yang tersisa saat ini. Meskipun hanya 1 klan, tapi manusia Bumi tidak siap untuk berperang dengan alien apalagi dengan segala kesulitan yang sedang dialami oleh manusia.
"Itu pasukan Aeternam, Yang Mulia.", ujar pengawal pribadi Emperor kepada sang Emperor.
"Sialan. Aku tahu mereka akan datang tapi tidak seperti saat ini.", ujar Emperor. Dari raut wajahnya ia terlihat tidak setenang biasanya. Bagaimana ia bisa tenang jika ia melihat kekalahan di depan mata?
Meski manusia berhasil mempertahankan Bumi dari serangan kali itu, tapi seberapa banyak yang harus dikorbankan manusia? Jika terjadi serangan berikutnya mungkin manusia akan punah.Sang Emperor dan pengawalnya pergi meninggalkan kediaman Daven. Emperor tidak peduli lagi dengan urusan putranya dan anak half-blood yang memiliki kekuatan aneh. Emperor mengetahui beberapa orang di Aelius memang memiliki kemampuan di luar kemampuan manusia, mungkin anak itu bisa berguna daripada hanya sekadar dilenyapkan. Tapi Emperor tidak ada waktu untuk memikirkan itu, ia sedang panik karena menghadapi situasi genting.
Emperor memerintahkan seluruh pasukan di Space City untuk segera bersiap berperang dan menahan pasukan Aeternam agar tidak memasuki planet Bumi.
"Kerahkan semua yang kita punya! Kita tidak akan kalah hari ini.", perintah sang Emperor.
"Aeternam?", bisik Clint pada suaminya. Ia sedang kalang kabut, melihat putrinya yang masih belum sadarkan diri, ditambah kini armada tempur Aeternam hendak menyerang Bumi.
"Ya. Aku mendengar peringatan saat tiba di Floating City. Bangsa Aelius di Floating City sudah mulai melakukan evakuasi kembali ke Aelius.", jelas Daven.
"Peringatan? Mereka dapat peringatan dari siapa?"
"Nampaknya dari Ketua Aelius. Dengarkan aku, aku ingin kamu dan Maychelle ikut evakuasi kembali ke Aelius. Di Aelius masih ada orang tuamu, aku yakin kamu akan diterima kembali dengan baik.", ujar Daven sembari menyentuh bahu Clint dengan satu tangannya.
Seorang anak buah Daven mengambil lengan Daven yang tergeletak di lantai setelah prajurit yang memegang lengan robot Daven tewas terbakar.
"Putra Mahkota.", ujar pengawal Daven itu sembari menyerahkan kembali lengan Daven yang terbuat dari logam. Daven memasangnya lagi. "Pergilah dengan dia ke Floating City.", ujar Daven sembari menunjuk salah satu anak buahnya.
"Kamu gimana?", ujar Clint yang masih kebingungan.
"Aku masih punya tanggung jawab disini.", ujar Daven sembari tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
City of Abandoned Land
Science Fiction⚠️ BL, MPREG, 21+ ⚠️ Pada tahun 2300, Bumi sudah tidak dapat ditinggali oleh manusia. Manusia yang tersisa kini terbagi menjadi tiga kasta. Kasta tertinggi disebut The Ruler. Kasta kedua disebut The Scientist. Kasta ketiga dan terendah disebut seb...