City of Abandoned Land

Part 21: Fake Boyfriend

Skenario Clint dan Daven yang berpura-pura pacaran dimulai. Clint membuat daftar apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh Daven.

Pertama. Daven tidak perlu pura-pura jadi pacar Clint saat tidak ada Reno.

Kedua. Jangan sampai status pacaran mereka yang cuma pura-pura itu diketahui oleh ayahnya Clint.

Ketiga. Mereka tidak ada hubungan spesial jadi mereka cuma perlu ketemu di setiap weekend saat waktu Clint menjadi tutor Daven. Mereka tidak harus bertemu setiap saat seperti orang pacaran sungguhan.

"Harus sampai tanda tangan gini ya?", tanya Daven saat melihat list yang dibuat oleh Clint.

Dan satu lagi. Di akhir kontrak, mereka akan mengakhiri skenario pura-pura pacaran setelah Clint lulus dari institute. Berarti kontrak itu hanya berjalan satu tahun hingga Clint lulus.

Clint mengangguk. "Aku gak mau merepotkan. Setelah aku lulus, aku akan berhenti jadi tutormu jadi kamu juga berhenti pura-pura jadi pacarku."

Daven tidak berpikir panjang, ia langsung saja membubuhkan tanda tangan di atas kontrak tersebut.

"Jadi mulai hari ini, kak Clint resmi jadi pacarku.", ucap Daven sembari menatap Clint.

Clint membuka lebar kedua matanya saat melakukan kontak mata dengan Daven. Ia sempat tergagap sebelum menjawab. "Pura-pura."

"Ya. Walaupun cuma pura-pura tapi kita tetap harus terlihat meyakinkan. Kalau gak siapa yang mau percaya kita beneran pacaran?"

Clint menyetujui perkataan Daven. Ia sendiri tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk meyakinkan orang bahwa Daven adalah pacarnya, karena Clint sendiri belum pernah punya pacar sebelumnya.

Keesokan harinya, saat memulai kembali hari perkuliahan seperti biasa. Clint mendapat pandangan tidak suka dari kebanyakan adalah teman-teman seangkatan dan juga adik tingkat yang merupakan penggemar Reno.

"Clint. Duduk sini.", ujar Reno sembari bergeser agar Clint duduk di sebelahnya. Tetapi Clint tidak mau. Ia langsung duduk di barisan paling depan. Reno hampir pindah ke depan tapi kemudian dosennya keburu masuk kelas. Kebetulan kelas pagi itu adalah kelas dosen killer yang Reno takut untuk duduk di barisan paling depan karena takut disuruh mengerjakan soal di depan. Sementara Clint dapat dengan mudahnya mengerjakan soal ketika disuruh oleh dosen tersebut.

Ketika kelas usai, saatnya jam makan siang. Reno langsung melesat menghampiri Clint.

"Clint! Mau makan siang bareng?"

"Gak, Reno. Aku udah ada janji makan sama seseorang.", jawab Clint.

"Sama siapa? Biasanya kamu makan sendiri."

"Memangnya orang yang kukenal cuma kamu? Lagian kenapa kamu ingin tahu?", ujar Clint.

Reno kaget saat mendengar ucapan Clint. "Aku kira kamu kemarin menonton penampilanku."

"Aku gak liat. Kemarin aku sibuk. Sorry.", jawab Clint.

"Oh ok gapapa. Kamu mau makan dimana Clint?", tanya Reno lagi yang masih terus kepo.

"Kenapa kamu mau tahu? Aku mau makan dimana dan sama siapa itu urusanku.", lalu Clint pergi meninggalkan Reno.

Reno menghela napas. Mungkin Clint memang tidak melihat penampilan bandnya jadi Clint masih tidak tahu bahwa Reno sudah berupaya menyatakan perasaannya di depan banyak orang. Sudah berulang kali Reno berusaha menyatakan perasaan pada Clint tapi selalu ditolak dengan alasan Clint tidak tertarik pacaran, orang tuanya melarangnya, bahkan sampai alasan Clint tidak suka pada Reno. Tapi itu tidak cukup untuk membuat Reno menyerah. Walaupun Clint tidak menyukai Reno, tapi Reno berpikir jika ia terus berusaha suatu saat pasti Clint akan jatuh cinta karena melihat usaha Reno.