"Daven.", panggil seorang pria yang berdiri di belakang Daven. Ketika Daven menoleh ke belakang, ia melihat sosok seorang pria setinggi kurang lebih 185 cm sedang melambaikan tangan ke arahnya sembari tersenyum lebar hingga kedua matanya menyipit. Daven sempat hampir tidak mengenalinya karena potongan rambutnya yang berbeda. Rambut silver yang awalnya hampir sepanjang pinggang kini tinggal sebawah daun telinga. Kedua daun telinganya pun dipasangi sejumlah tindik."Paman Siorai?", tanya Daven yang tak yakin.
"Ya. Ini aku.", jawab Siorai.
Apakah dia jadi member boyband?, ujar Daven dalam hati.
"Kenapa lingkar hitam di bawah matamu cukup parah? Sudah berapa lama kamu gak tidur?", ujar Siorai.
"Aku sedang patah hati, paman. Tapi sepertinya paman malah terlihat sebaliknya. Ada apa dengan rambut paman dan gaya seperti ini? Paman mau ikut audisi Wen entertainment?"
Siorai terbahak-bahak. "Kenapa? Aku cuma mau mencoba bergaya sesuai usiaku. Selama ini aku berusaha terlihat tua.", ucapnya sembari mengalungkan lengannya di bahu Daven.
"Usia paman sudah 161 tahun (Siorai lahir tahun 2161, sekarang tahun 2322 di Bumi)", ujar Daven tak tertarik.
"Hahaha!! Tapi aku masih terlihat seperti seusiamu bukan?"
"Kenapa paman kesini?"
"Melihat keadaanmu. Kamu gak perlu khawatir tentang mantan kekasihmu. Kudengar sekarang dia sudah lolos ujian akademi Federasi Galaksi di Aelius."
Hati Daven terasa seperti tertusuk ketika mendengar kata mantan kekasih. Baginya, Clint tidak akan pernah menjadi mantannya karena hingga sekarang pun Daven tidak dapat move on meski sudah satu tahun lebih hubungan mereka kandas.
"Tunggu. Maksud paman Clint akan bekerja di Federasi Galaksi?"
Siorai mengangguk. "Kalau ingin bertemu dengannya lagi, jangan sampai semangatmu kendur."
Daven membelalak dan senyuman di wajahnya kembali, "apa aku bisa bertemu Clint lagi, paman?"
"Jika kamu berhasil masuk Federasi Galaksi. Aku bisa bicara dengan beberapa orang yang kukenal disana."
"Ahh!! Terimakasih paman! You're the best! Semoga audisimu berhasil!!", teriak Daven kegirangan sembari merangkul tengkuk Siorai yang lebih tinggi darinya.
"Ya! Ya! Makanya kau lulus dulu dengan nilai yang bagus! Apa ada lagi yang perlu kubantu?"
Daven nampak berpikir sejenak, "hmm paman. Apa paman tahu tentang kakakku?"
"Ya. Sedikit. Aku pernah menemuinya saat mengunjungi ayahmu."
"Ibu sangat ketakutan karena keberadaannya. Apa benar kakakku orang yang seperti itu? Apa benar dia ingin balas dendam dan berusaha melukai aku dan adikku-adikku?"
"Kamu kira aku akan membiarkan itu terjadi? Serahkan padaku.", ujar Siorai sembari mengedipkan satu matanya. "Mungkin ibumu berpikir seperti itu karena kekhawatirannya. Tapi saat kamu melihat kakakmu, mungkin tidak seperti yang dikhawatirkan oleh ibumu."
"Tapi ibu bilang bangsa Aelius selalu membalas apa yang mereka alami. An eye for an eye."
Siorai menatap Daven dengan tenang, "kalau begitu I will keep my eyes on him. Jangan pikirkan tentang apapun selain lolos ujian masuk akademi Federasi Galaksi. See you then," ucap Siorai sembari berlalu pergi.
Daven mengangguk, "sekali lagi terima kasih paman!", teriaknya.
Sementara Siorai berjalan menjauh sembari melambaikan tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
City of Abandoned Land
Science Fiction⚠️ BL, MPREG, 21+ ⚠️ Pada tahun 2300, Bumi sudah tidak dapat ditinggali oleh manusia. Manusia yang tersisa kini terbagi menjadi tiga kasta. Kasta tertinggi disebut The Ruler. Kasta kedua disebut The Scientist. Kasta ketiga dan terendah disebut seb...