Jujur, aku nangis nulis part ini.
Aku ga tega banget nulisnya apalagi ngebayanginnya.
SELAMAT MEMBACA!
Now, I'm hopeless.
What a drag to love you like I do
— Halley's Comet by Billie Eilish —***
Loomie membuka matanya seperti orang yang kaget terbangun di lokasi yang berbeda, menyadari tentang tubuhnya yang bisa rebahan tanpa terhalang sesuatu.
"Hey.." Sapa Neteyam yang melihat Loomie kebingungan.
Loomie berusaha bangun dari posisi tidurnya, "Kemana semua senjataku?" Tanyanya yang sedikit panik.
"Kiri mengamankannya." Neteyam menjawab pertanyaan Loomie, ia melihat tangan kiri Loomie. Ia bermaksud memeriksa agar Loomie tidak menimpah tangan itu.
"Mau diapakan? Semua itu beracun." Loomie berusaha menjelaskan dan bangkit dari posisinya untuk keluar dari bilik. Ia sudah berdiri bahkan sudah membelakangi Neteyam.
Neteyam menahan tangan kanan Loomie, "Dia tahu."
"Semua tahu?"
"Hanya Kiri, aku, dan Lo'ak." Jelas Neteyam, ia menarik Loomie untuk berbalik menghadapnya.
"Aku harus mengambilnya." Loomie menaikkan nadanya.
"Aku ingin bersamamu." Neteyam menarik Loomie sampai tidak menyisahkan jarak lagi di antara mereka.
Loomie masih memberikan respon kaku jika berada di dekat Neteyam, berbeda dengan Neteyam yang mengalungkan tangannya di badan Loomie.
Sudah lama mereka tidak sedekat ini.
Loomie hanya menjawab dengan nafasnya yang spontan seperti berkejaran karena tau senjatanya tidak lagi bersamanya dan ia juga masih kesal dengan pengakuan Neteyam yang seperti ditutupi dan tidak jujur itu.
"Bukan aku yang menciumnya duluan, aku memperbolehkannya mengobatiku karena ia membawa obat yang harusnya ada pada Kiri. Jadi, aku mengizinkannya karena aku kira Kiri yang menyuruhnya." Neteyam menjelaskan dengan nada cepat dan merendah pada akhir kalimatnya, ia malu dan sangat merasa bersalah. Harusnya ia bisa memeriksanya dahulu.
Setelah mendengar pengakuan itu, Loomie merapatkan badannya pada Neteyam yang sedang dalam posisi duduknya, ia memeluk erat leher Neteyam. "Aku memaafkanmu." Ia mengelus kepala Neteyam.
Rambut-rambut ini sudah lama merindukan elusan tangan Loomie. Neteyam menyandarkan kepalanya tepat di dada Loomie yang membuat dagu Loomie bisa bersandar di atas kepalanya Neteyam.
"Aku yang akan mengambilkan senjatamu." Neteyam memulai topik baru di antara mereka.
"Aku yang akan mengambilnya sendiri, aku harus menjelaskan sesuatu pada Kiri,"
"Padaku?" Neteyam bertanya manja kepada Loomie, ia langsung memundurkan kepalanya agar bisa menatap mata Loomie.
Wajah mereka berhadapan sekarang begitupun mata mereka, Loomie menangkup pipi Neteyam. "Kamu semakin tinggi dan besar, lihat ini tanganku sangat mungil jadinya. " Loomie mengangkat ke dua tangannya di antara pandangan mereka berdua. "Aku ingin jadi Na'vi." Loomie bergumam dengan nada yang terdengar samar.
"Aku lebih suka kamu yang mungil ini, aku bisa menggendongmu kemanapun aku pergi. Jadi kamu tidak perlu capek." Neteyam kembali memeluk badan Loomie yang memang sangat mungil jika dilihat keseluruhan. Jika Neteyam berdiri dengan tegak, Loomie hanya setinggi perutnya atau bagian paha atasnya. Jika Neteyam dengan posisinya yang sekarang. Terduduk. Wajah Loomie masih bisa ia tatap secara utuh.

KAMU SEDANG MEMBACA
BLOOMIE (NAVI X SKYPEOPLE) (TAMAT)
FanfictionSinopsis: Cerita ini akan menceritakan perjalanan ilmuwan muda yang berhasil mendapatkan kesempatan untuk melakukan penelitian di planet Pandora. Kehidupan barunya sebagai anak angkat dari ilmuwan senior sangat berkecukupan dan penuh kasih sayang. ...