APA KABAR SEMUA? BAIK KAN?
AKU HARAP BAIK-BAIK SEMUA.. 💐 🌷
Kembali aku ingatkan,
Teman-teman, jika kalian sudah membaca beberapa part dari cerita Bloomie.
Aku meminta dengan sangat untuk dapat mem-follow akun ini.
Itu salah satu bentuk menghargai seorang penulis.
Terimakasih sudah memaklumi dan mengerti.
Satu hal lagi, sebelum membaca harap bisa memberikan vote.
Tidak susah kok, terimakasih ya.
Selamat membaca semua ><
💗 💖 💘 💝 💟
***
"Hey?" Suara itu membuyarkan pikiran Loomie yang telah tenang beberapa menit yang lalu.
Loomie bangkit dari tidurnya lalu menyandarkan tubuhnya di batu besar itu dan tidak lupa dengan menyilangkan kakinya, "Tugasmu sudah selesai?" Loomie bertanya, ia berusaha tenang dan tidak memberitahu suasana hatinya yang sedang tidak karuan itu.
"Sudah, tidak ikut berenang?" Tanya kikuk Neteyam, ia merasa keadaan mereka sekarang seperti asing. "Kamu ingat waktu pertama kali kita ke sini?" Tanya Neteyam yang berusaha mencairkan suasana kikuk di antara mereka.
"NETEYAM!" Panggil Tuk berlari keluar dari sungai yang disusul dengan Reya di belakangnya.
Loomie menatap kedatangan mereka dengan wajah datarnya, 'sepertinya Eywa sedang mengujiku.' Benaknya yang muak akan keadaannya sekarang.
Tuk memeluk singkat leher Neteyam dan duduk di sebelahnya, Reya ikut duduk tepat di seberang Loomie. "Kalian bersenang-senang?" Tanya Neteyam kepada Tuk.
"Iya." Sebelum Tuk menjawab, Reya telah mewakilinya dengan malu-malu dan memberikan senyum tipisnya lalu sedikit melirik Neteyam.
"Aku senang mendengarnya." Neteyam menjawab tanpa melihat Reya, ia hanya memandang lurus ke arah sungai. Ia tahu ada perasaan yang sedang tak nyaman sekarang di hadapannya.
"Di dalam perjalanan ke sini aku melihat tanaman yang bisa menjadi penelitianku. Aku mau melihatnya sebentar." Pamit Loomie kepada Neteyam, Tuk dan Reya. Ia berusaha pergi dengan senyuman di bibirnya.
Neteyam melirik Loomie, "Perlu bantuanku?" Ujarnya sebelum Loomie pergi jauh.
Loomie hanya menggelengkan kepalanya, sama sekali tidak menengok ke belakang, ia tidak dalam mood yang baik sekarang. Ia pasti akan meninggikan nadanya jika Neteyam menyusulnya dan bertanya mengenai dirinya.
"Kali pertama aku melihat ilmuwan yang sangat muda." Reya memulai topiknya dengan nama Loomie, ia berharap Neteyam membalas topiknya.
"Ibuku saja memujinya." Kiri memberikan tangapannya pada Reya, Kiri keluar dari air dan memeras rambutnya yang basah.
"Dr. Grace apa kabar, Kiri?" Tanya Reya yang mengalihkan topiknya karena tidak dibalas oleh Neteyam. "Sudah lama ia tidak berkunjung ke Metkayina."
"Baik, sangat baik. Terimakasih telah bertanya." Kiri duduk di sebelah Neteyam, ia tau saudaranya sedang berpikir tidak atau pergi menyusul Loomie. Tapi dengan duduknya ia di situ berarti jawabannya tidak. "Mau berenang, Bro?" Tanya Kiri menyenggol lengan Neteyam yang sedang diam menatap aliran sungai.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLOOMIE (NAVI X SKYPEOPLE) (TAMAT)
Fiksi PenggemarSinopsis: Cerita ini akan menceritakan perjalanan ilmuwan muda yang berhasil mendapatkan kesempatan untuk melakukan penelitian di planet Pandora. Kehidupan barunya sebagai anak angkat dari ilmuwan senior sangat berkecukupan dan penuh kasih sayang. ...