7. FIRST?

166 31 5
                                    



"Hm.." Neteyam menatap mata Loomie, menunggu-nunggu apa yang ingin dikatakannya.

"Itu.. ada Tsahik di belakang kita.." Loomie berusaha berdiri dari pangkuan Neteyam, tatapan Tsahik sangat sinis padanya.

Neteyam sontak menghadap ke belakang dan benar saja sudah ada Tsahik di belakang mereka dengan kedua tangan yang terlipat di depan dadanya. "Kenapa barang-barang ini berserakan, Neteyam?" Tegurnya.

Neteyam tanpa menjawab pertanyaan itu langsung membantu Loomie berdiri dan segera merapikan barang-barang yang ia jatuhkan tadi.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" Tanya Tsahik ketus kepada Loomie.

"Aku..."

"Kau di sini rupanya.." Neteyam dan Tsahik menatap sosok yang baru datang itu, itu Lo'ak. Ia tiba-tiba muncul dari balik semak-semak, rasa khawatir itu lenyap ketika melihat apa yang sedari tadi ia cari sudah ada di hadapannya.

"A-ku tadi sedang mencari sesuatu dengan Lo'ak tapi langkahku terlalu cepat jadi sampailah aku di sini duluan dari Lo'ak." Loomie menatap seksama mata Lo'ak dan berharap Lo'ak juga mengatakan hal yang sama dengan dirinya.

"Iya kami sedang mencari sesuatu." Lo'ak menyamakan perkataannya dengan Loomie dan berusaha mendekatkan diri kepada Loomie dan ingin memeriksa apakah Loomie baik-baik saja.

"Jadi kamu hadir kali ini?" Tanya Tsahik tetap dengan gestur tubuhnya.

Lo'ak kembali fokus dengan Tsahik. "Iya." Jawab singkat Lo'ak yang benar-benar canggung, ini adalah pertama kali ia hadir lagi pada perayaan ritual seperti ini.

"Kuharap kamu mempertahankannya. Jadilah anak yang membanggakan ayah ibumu." Tsahik meninggalkan mereka bertiga setelah melihat keadaan telah rapi.

Lo'ak hanya memutar bola matanya saat mendengar kalimat terakhir Tsahik. "Ayo kita pulang." Ajaknya.

"Kamu tidak mau melihat Utral Aymokriyä lebih dekat?" Neteyam tiba-tiba memberikan ajakan yang biasanya selalu diajukan oleh Lo'ak. Ia berharap besar jawaban Loomie adalah iya.

Lo'ak menatap Loomie, ia sempat memperhatikan lutut Loomie. Lututnya penuh dengan luka lecet. Walau begitu ia juga tidak punya kendali menyuruhnya untuk tidak melihat Utral Aymokriyä.

Loomie melihat sekililingnya, pohon ini semakin malam semakin indah karena memancarkan warna ungu yang berkilau dalam kegelapan. Ia terpaku lalu mengangkat tangannya untuk memegang untaian-untain yang memancarkan cahaya ungu itu. Sesekali memejamkan matanya untuk merasakannya. Semua ini sangat indah di matanya. Ekspresinya tidak dapat berbohong.

"Kali pertama melihat ini dari dekat kan?" Tanya Neteyam yang mendekatkan diri kepada Loomie.

"Kali pertama melihat ini dari dekat kan?" Tanya Neteyam yang mendekatkan diri kepada Loomie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BLOOMIE (NAVI X SKYPEOPLE) (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang