20. AKSESORIS.

84 26 10
                                    

Hutangku lunas, minggu ini ada 3 parts yang aku update.

Kembali aku ingatkan,

Teman-teman, jika kalian sudah membaca beberapa part dari cerita Bloomie.

Aku meminta dengan sangat untuk dapat mem-follow akun ini.

Itu salah satu bentuk menghargai seorang penulis.

Terimakasih sudah memaklumi dan mengerti.

Satu hal lagi, sebelum membaca harap bisa memberikan vote.

Tidak susah kok, terimakasih ya.

Selamat membaca.

💗 💖 💘 💝 💟


Loomie berhenti tepat di depan tempat penyimpanan pelana Ikran, di hadapannya Lo'ak sudah mulai mengambil satu persatu pelana Ikran yang berserakan di lantai. Loomie menaruh pelana yang sedari tadi ia pegang, ia menaruhnya bersamaan dengan Lo'ak menaruh miliknya.

"Lo'ak." Panggil Loomie diam di samping tumpukan pelana itu.

Lo'ak sama sekali tidak berhenti, ia malah melanjutkan aktivitasnya tanpa menjawab Loomie yang memanggilnya.

"Kabarmu baik setelah kejadian itu?" Loomie dan Lo'ak sudah lama tidak berada di lokasi yang sama untuk waktu yang lama sejak kejadian Neteyam dan Lo'ak berkelahi di tengah hutan. Kecanggungan itu seperti menyelimuti mereka sekarang.

Lo'ak tetap diam enggan untuk membahas kekalahannya waktu itu, ia tetap melanjutkan mengambil pelana-pelana ikran itu dan terkadang ia menggosoknya agar lebih bersih.

"Aku sebenernya tidak ingin membahas hal ini lagi tapi aku juga ikut andil dalam kejadian itu. Aku minta maaf jika kamu ikut terluka dan aku tidak menolongmu waktu itu." Loomie memutar tubuhnya agar bisa berhadapan dengan Lo'ak. "Kalau kamu tidak menanggapiku terus, aku akan pergi dari sini." Ancam Loomie, ia tahu Lo'ak mengajaknya ke tempat ini agar mereka bisa bebas berbicara tapi sekarang apa yang Loomie dapatkan. Ia dicueki.

Lo'ak akhirnya berhenti dan menghadapkan dirinya pada Loomie, "Tidak bisakah aku mendapatkan perhatianmu?" Lo'ak menatap Loomie lamat-lamat. Loomie tidak mau lagi lama-lama bersamanya di dalam satu lokasi, itulah isi kepala Lo'ak sekarang.

"Aku dari tadi mengoceh dan kamu diam saja. Aku bukan pohon atau tumbuhan liar yang bisa kamu acuhkan begitu saja." Ujar Loomie kesal dan menaikkan nadanya.

"Aku hanya ingin mendengar kamu mengomeliku, aku rindu." Lo'ak ingin sekali mendekati Loomie tapi karena situasi sedang tidak baik-baik saja sekarang dan bisa saja membawa masalah kepada Loomie, ia menghilangkan niat itu. "Aku tidak boleh mendapatkan apa yang kakakku dapatkan juga?" Tanyanya lagi dengan nada pilu dan melirik Loomie dengan tatapan mengintimidasi.

Loomie melihat mata Lo'ak kali ini, ia merasakan kesedihan dari sinar matanya. Tubuhnya perlahan maju mendekati Lo'ak menyisakan 1 langkah dari Lo'ak. "Aku minta maaf." Jawab Loomie lirih. "Aku tidak bisa..."

Belum selesai Loomie menyelesaikan kalimatnya, Lo'ak memotongnya. "Reya akan dijodohkan dengan Neteyam." Akhirnya kalimat yang tidak mau diucapkan Lo'ak itu terucap begitu saja, egonya yang lain mengambil alih diri Lo'ak yang tersakiti. Ia tidak mau mendengar penolakan dari Loomie.

Loomie menyipitkan matanya lalu tersadar tentang satu hal, "Tsireya dari Klan Metkayina? Na'vi yang berkenalan dengan aku tadi?" Loomie membombardir Lo'ak dengan dua pertanyaan.

BLOOMIE (NAVI X SKYPEOPLE) (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang