15. GARDA TERDEPAN.

117 24 0
                                    




PART INI SENGAJA AKU BUAT, GANTI WAKTU TUNGGU KALIAN KEMARIN.

TERIMAKASIH MASIH MAU MENGUNGGU.

AKU HARAP KALIAN TERHIBUR BERKAT CERITA INI.

SELAMAT MEMBACA.

SELALU VOTE DULU YA SEBELUM MEMBACA.

🌺 🌸 🌼 🌻

"Videonya di-play, biar kerasa jlebnya ya."


Neteyam menuju bilik orang tuanya, ia tergesa-gesa. Ia ingin memastikan apakah yang baru didengar itu benar. Ia pikir kenapa ia harus menerima semua ini, apa salahnya? Tidak ada yang ia langgar sampai detik ini, rasanya tidak adil.

"Neteyam!" Tuk memanggil karena melihat kakaknya tergesa-gesa menuju salah satu bilik. 'Sepertinya ia sudah tahu..' Tuk memutuskan berlari ke bilik Kiri, ia tidak tau harus melakukan apa.

"KIRIII!" Tuk berseru panik, membuka penutup bilik Kiri. "Kiri sudah pergi?" Tanyanya panik dengan kekosongan di dalam bilik itu. "Apa yang harus kulakukan?" Ia terduduk dan memegangi kepalanya, ia bingung.

***

"Mama!" Panggil Neteyam sedikit menaikkan nadanya. Ia membuka kasar bilik itu, hanya tumpukan kain dan senjata berburu milik ayah dan mamanya yang ada di situ. "Kemana semua orang!' Ia kesal dan mengepalkan tangannya lalu meninju bilik orang tuanya.

***

"Lo'ak...." Panggil Tuk pelan, ia putuskan berlari menuju hommack Lo'ak. Tuk sangat kalut, ia butuh seseorang yang lebih dewasa untuk membantunya menyelesaikan ini.

Lo'ak membuka wajahnya yang tertutup oleh tangannya, "Ada apa Tuk? Aku tidak ingin bermain." Katanya menutup matanya lagi enggan menanggapi adiknya.

"Bantu aku dan Neteyam."

"Kenapa lagi?"

"Neteyam mungkin akan mengamuk di Tree of soul."

"Hah? Tidak mungkin." Lo'ak langsung mendudukkan dirinya di hommack-nya dan menatap heran Tuk, ia melihat adiknya sangat panik, kaki kirinya bergetar dan tangannya mengusap bagian sikut tangannya terus menerus. "Hey ada apa, Tuk?" Tanya khawatir Lo'ak melihat gerak gerik tubuh Tuk.

Tuk memeluk Lo'ak, ia menangis. "Bantu Nete-yam...." Pintanya dengan suara pelan dan bergetar.

"Neteyam kenapa?" Tanya Lo'ak pelan dan mengusap pelan kepala Tuk untuk menenangkan adiknya.

"Nete-yam tidak boleh bersama Loomie, akan.. bakal akan.. ada.. ada yang terjadi jika ia bersama Loomie." Tuk mengatakan dengan terbata-bata, air matanya membasahi seluruh pipinya.

"Aku tidak mengerti, kamu tau dari mana hal ini?" Tanya Lo'ak bingung.

"Mama yang bilang ke Ayah."

Lo'ak menutup matanya dan mengingat kejadian tangannya ditepis oleh Thasisk saat ingin menarik Loomie, "Pasti Thasisk yang mengusik pikiran Mama."

"Ayo kita bantu Neteyam." Paksa Tuk yang masih sesengukan melepas pelukan itu dan mendongak menatap penuh harap kepada Lo'ak.

***

Neteyam sampai di depan Tree of Soul, tidak ada siapapun juga di sini. Amarahnya sudah meledak sampai ke ubun-ubun. Pikirannya kacau sampai-sampai ia tidak mendengar Tuk lagi memanggil namanya tadi. Ia berjalan tergesa-gesa keluar dari lokasi Tree of soul berharap bertemu siapaun yang melihat ke dua orang tuanya.

BLOOMIE (NAVI X SKYPEOPLE) (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang