28. ATOKIRINA.

73 19 7
                                    

HALO HALO!!!!!!

SELAMAT MEMBACA SAYANG-SAYANGKU!
JANGAN LUPA VOTE, FOLLOW, DAN KOMENTAR YA SAYANG

❤❤❤❤❤❤❤❤❤

Mata Loomie tercelik, air matanya tak terbendung, jatuh tanpa lagi tertahan, ia tidak tahu kenapa air matanya begitu deras membasahi pipinya.

Tubuhnya bergetar hebat setelah itu, ia menarik tangan yang digenggam erat oleh Neteyam dan Lo'ak.

Neteyam dan Lo'ak melihat reaksi Loomie, hati mereka ikut merasakan rasa sakit itu.

Loomie yang sudah di posisi setengah berdirinya, mencoba lagi meneggakan dirinya dengan sempurna walau keadaan tubuhnya belum stabil.

"Kamu belum bisa berdiri, Loomie..." Max langsung memegang tangan Loomie, termasuk Norm yang tangannya sudah siap dengan posisi terbuka untuk menangkap Loomie jika badannya tumbang.

Ia menghempas tangan Max dari tangannya. Pada posisi berdirinya, lutut itu semakin kuat bergetar karena dipaksa berdiri saat itu juga, ia mengedarkan pandangannya ke semua sosok yang menatapnya termasuk Thasisk yang baru datang.

Air matanya terus jatuh tanpa henti, ia ketakutan. Kepalanya memutar ingatan-ingatan yang ia tidak tahu.

Ia ketakutan, sangat ketakutan.

Ingatan-ingatan itu meneriakinya, memaksanya untuk mengingat setiap kejadian.

Neteyam perlahan mendekatinya, air matanya tidak bisa ditahannya, ia menyekanya berulang kali. Kenyataan yang ditakutkan oleh dirinya selain Loomie meninggal adalah Loomie tidak mengingat dirinya.

Tubuh Loomie sangat tidak stabil, dengkulnya tidak kuat lagi menopang tubuhnya. Tidak perlu butuh waktu lama, tubuhnya rebah.

Neteyam yang hanya berjarak selangkah lagi langsung mendaratkan lututnya, ia membuat tubuhnya sejajar dengan Loomie, menangkap tubuh yang rebah itu, "Aku.. aku di sini.." Nadanya sangat menyedihkan. Air mata itu mendarat di kaca exopack Loomie karena posisinya Loomie tepat di bawah dagu Neteyam.

Loomie meronta-ronta di dalam pelukan itu, Neteyam yang mendapat penolakan spontan mengelus punggung Loomie perlahan, menenangkannya. "Aku tidak akan melukaimu."

Setelah perlawanannya, tubuhnya menyerah, ia menangis, dan menutup matanya. Tidak ada yang tahu, yang berhasil menjinakkan ketakutan itu dirinya sendiri atau sang pemberi pelukan.

Tuk berlari ke arah Neytiri, ia tidak kuat melihat Loomie. Kejadian hari itu juga ikut menghantui pikirannya.

Neytiri menggendong Tuk di depannya, ia mengelus kepala Tuk dan mendorongnya pelan untuk bersembunyi di bagian lehernya begitu juga Neytiri yang menyampingkan wajahnya, membuat pipinya menempel di kening Tuk. Ia ikut menangis, rasa bersalah itu memukul mereka secara bersamaan.

Jake yang melihat kejadian ini memperhatikan, berpikir dan menimbang-nimbang. Terkadang ia bertukar pandangan dengan Norm, seperti memiliki satu pikiran. 'Amnesia Pasca Trauma?'

 'Amnesia Pasca Trauma?'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BLOOMIE (NAVI X SKYPEOPLE) (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang