Teman-teman, aku minta maaf baru upload. Tugasku benar-bener kelewatan. HUWAAAA..
Minggu ini akan ada 3 parts yang aku akan upload, mengganti keterlambatan ini.
SELAMAT MEMBACA YA..
TERIMAKASIH YANG SUDAH VOTE, KOMENTAR, BAHKAN FOLLOW.
HALO PEMBACA-PEMBACA BARU, JANGAN SUNGKAN BERGABUNG DI KOLOM KOMENTAR. KITA SEMUA SAMA SAMA PACAR NETEYAM DAN LO'AK KOK JADI BEBAS.
💔💓 ❤♥ ♡ >< ♡ ♥ ❤ 💓 💔
Hari ketujuh akhirnya tiba, tiupan dan tusukan jarum akupuntur terakhir yang diberikan oleh Thasisk mengakhiri perjuangannya mengobati Loomie. Loomie tetap tidak sadarkan diri, ia masih sama dengan keadaannya lima hari yang lalu.
Tuk merengek saat Loomie dipindahkan ke dalam helikopter untuk di bawa ke laboratorium. Ia ingin ikut Loomie. Suara tangisnya membuat kepedihan itu semakin terlihat jelas di pemukiman Klan Omaticaya.
Ayahnya, Jake Sully menggendongnya dan menjanjikan padanya besok akan menjenguk Loomie. Ia yang akan mengantarkannya langsung.
Di sisi lain Lo'ak sangat gelisah melihat mesin helikopter yang sudah dihidupkan, baling-baling helikopter itu mulai berputar.
Neteyam yang tepat berada di sebelah ayahnya juga sama gelisahnya dengan Lo'ak, ia tidak sanggup membiarkan Loomie pergi. Ia berulang kali memeriksa apakah ayah atau ibunya akan menoleh kepadanya dan mengizinkannya untuk pergi untuk ikut.
"Tidak ada yang bisa kalian perbuat di sana, tunggu di sini saja jangan memenuhi laboratorium." Thasisk yang tiba-tiba bersuara melihat ke arah Neteyam, Lo'ak, dan Kiri yang seperti ingin melompat masuk ke dalam helikopter.
Lo'ak dan Kiri spontan memutar bola mata mereka tanda sedikit kesal dengan kalimat nenek mereka itu. Neytiri yang mendengar perkataan ibunya hanya mengangguk setuju, benar juga pikirnya.
"Kalian bisa datang mengunjunginya besok, hari ini tinggalah dulu di sini." Jake Sully mengatakan itu tanpa menatap ke empat anak-anaknya, ia tahu ia akan melihat raut kekecewaan di wajah mereka.
***
"Lihatlah gadis nakal ini sekarang terbaring tidak berdaya. Aku ingat terakhir ia meninggalkan laboratorium ini dengan semangatnya." Ucap Norm yang menatap wajah Loomie di tengah suara berisik baling-baling helikopter yang sedang membawa mereka ke laboratorium.
Max hanya diam menatap wajah Loomie, ia tidak bisa mengungkapkan isi hatinya yang campur aduk dengan pikiran buruk lainnya.
"Kalau mau menangis, menangislah." Norm menatap wajah temannya itu. Ia bahkan menepuk pundak Max. Max adalah salah satu tutor dan senior terbaik yang selalu dipuji Loomie. Max merasa mendapatkan rekan, adik bahkan ia menganggap Loomie sebagai anak perempuan kecilnya. Tapi lihatlah Loomie sekarang terkujur tidak berdaya di hadapannya. Ayah mana yang tidak sedih. Itulah pikiran Max sekarang.
***
Loomie sudah terbaring dengan nyaman di kasurnya yang sudah lama tidak ia tiduri itu.
Berulang kali Max memastikan Loomie, terkadang ia hanya melirik jika melewati ruangan Loomie, terkadang juga ia sengaja melewati ruangan itu sejenak masuk dan memeriksa alat-alat vital yang bisa memberikan tanda bahwa Loomie sadar dari koma-nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/331890880-288-k273592.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BLOOMIE (NAVI X SKYPEOPLE) (TAMAT)
FanficSinopsis: Cerita ini akan menceritakan perjalanan ilmuwan muda yang berhasil mendapatkan kesempatan untuk melakukan penelitian di planet Pandora. Kehidupan barunya sebagai anak angkat dari ilmuwan senior sangat berkecukupan dan penuh kasih sayang. ...