Bel sekolah berbunyi, menandakan jam pulang akhirnya tiba. Siswa dan siswi mulai berhamburan keluar kelas untuk pulang atau bermain bersama teman-teman.
"Gue duluan ya," Riki menepuk pundak Junghwan singkat dan segera berlari keluar kelas.
Junghwan baru selesai membereskan bukunya dan segera menggendong tas nya untuk pulang juga.
Di sepanjang lorong, banyak murid-murid yang sedang berbincang dan berjalan pulang sepertinya.
Bruk
"Eh, maaf, maaf. Hwan ngga liat," ucap Junghwan cepat saat dia tidak sengaja menabrak orang.
Dan saat di lihat, ternyata itu Daniel. Orang yang kata Riki harus di hindari jika ingin hidupnya tenang.
"Maaf Kak, Hwan ngga liat. Sekali lagi maaf," Junghwan segera berlari menjauh dari Daniel dan secara tidak sengaja melihat obeng di tangan nya.
Junghwan berusaha tidak peduli dan segera berlari ke arah parkiran dimana sepedanya terparkir.
"Loh, sepeda Hwan mana? Perasaan Hwan simpen disini." Junghwan tidak menemukan sepeda nya di samping pohon besar dekat parkiran motor.
Ia menelisik sekeliling nya hingga suara pekikan terdengar di telinga nya. "WOI, SEPEDA BUTUT SIAPA TUH DI GANTUNG!"
Junghwan bergegas berlari untuk melihat dan ternyata benar firasatnya, itu sepeda miliknya.
Sepeda nya tergantung di pohon lain yang lebih tinggi dengan kedua ban yang sudah terpisah dari sepedanya.
"Butut banget tuh sepeda, rongsokan sih itu mah." celetuk Alex, teman sekelas Junghwan yang belum pulang.
Junghwan tidak mendengarkan, ia melepaskan tasnya dan berniat untuk memanjat pohon.
Siapa lagi yang akan menurunkan sepeda nya itu selain dirinya kan. Dan sepertinya, hari ini sedikit melelahkan untuk Junghwan.
▪︎
▪︎
▪︎Jeongwoo yang sedang melamun memandangi keluar jendela mobil, tidak sengaja melihat Junghwan yang sedang mengangkat sepeda tua nya dengan kedua ban yang terlepas.
Tampak wajah adik tirinya itu kelelahan dan sedikit pucat. Tapi Jeongwoo berusaha tidak peduli karena itu bukan urusan nya.
"Tuan, ada Tuan muda Junghwan." ucap supir nya memberitahu.
"Hm, saya tau. Biarin aja, jalan aja terus." perintah Jeongwoo yang membuang muka dari jendela dan memilih mendengarkan lagu dari earphone nya.
Disisi lain, Junghwan yang sedang mengangkat sepeda nya itu tampak berhenti sebentar dan mencoba mengambil nafas karena lelah.
"Cape banget," keluh Junghwan dengan peluh yang sudah memenuhi dahinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Buana
Cerita PendekJunghwan yang merasa tidak memiliki orang tua selain Nenek nya, tiba-tiba saja di buat terkejut dengan fakta jika dia masih memiliki Ayah. Ia yang terbiasa hidup di Desa bersama Neneknya, tiba-tiba saja di bawa ke sebuah perkotaan dimana Ayahnya itu...