Jeongwoo baru saja keluar dari sebuah ruangan dan berniat untuk kembali ke ruangan nya.
Namun saat di perjalanan menuju ke ruangan nya, ia begitu terkejut saat seseorang menariknya kasar dan pergi menjauh dari lorong yang ramai itu.
Jeongwoo mencoba memberontak untuk melepaskan diri, tetapi cekalan itu begitu kuat dan membawanya pada sebuah tempat sepi yang berada di rumah sakit.
"Arghh," ringis Jeongwoo saat dirinya di dorong kasar hingga menabrak dinding rumah sakit.
Punggung nya terasa sakit, namun detak jantung nya seketika berdetak cepat saat mengetahui orang yang ada di depan nya saat ini.
"A-ayah," ucapnya terbata-bata dengan tatapan mata ketakutan.
"Kenapa takut gitu?" Jhonny berjongkok di hadapan sang anak yang tampak bergetar ketakutan.
"Harusnya kamu ngga takut dong setelah apa yang kamu lakuin sekarang ini," tangan nya terulur untuk mengusap lembut rambut Jeongwoo.
"Kamu berusaha kabur dari Ayah?" dan secara tiba-tiba, usapan lembut itu menjadi sebuah jambakan yang begitu menyakitkan.
"A-ayah sakit," ringis Jeongwoo dengan maniknya yang mencoba menahan air mata.
"Kamu nyoba kabur dari Ayah hah? JAWAB!" tanyanya kembali dan berakhir membentak dengan sebelah tangan nya menampar kuat wajah Jeongwoo.
"Udah berani kamu sama Ayah?" Jeongwoo menggelengkan kepala nya cepat.
"Mau coba-coba kabur dari Ayah kamu hah?"
"Ayah ampun, Ayah maaf." isak tangisnya itu sudah tidak bisa dia tahan lagi. Jeongwoo menangis ketakutan di hadapan Jhonny.
"Kamu tau kan apa hukuman bagi anak seperti kamu?"
Jeongwoo kembali menggelengkan kepala nya cepat, "Ayah maaf, jangan pukul Jongu."
Ia bersimpuh di hadapan Jhonny sebari menggosokan kedua tangan nya memohon ampun.
Namun sepertinya itu tidak memberi reaksi apapun pada Jhonny. Dia kembali melayangkan tamparan keras pada Jeongwoo hingga sudut bibirnya terluka.
"Ayah maaf, Ayah maaf. Jangan pukul, Jongu mohon Ayah." Jeongwoo masih terus meminta maaf agar ayahnya tidak kembali memukulnya.
"Kamu udah buat Ayah marah Jongu," dan kembali ia memukul Jeongwoo lebih keras dari sebelumnya.
"Kamu udah buat semua rencana Ayah hancur!" sentaknya dengan mata berkilat marah.
"Ay-yah," Jeongwoo tampak kesulitan bernafas saat Jhonny mencekiknya dengan begitu kuat.
"Ini semua karena kamu, kalo aja kamu diam dan ngga ikut campur. Semua ini ngga bakal kayak gini!"
"Ay-yah, se-sak." Jeongwoo memberontak dan mencoba memukul-mukul tangan ayahnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Buana
Short StoryJunghwan yang merasa tidak memiliki orang tua selain Nenek nya, tiba-tiba saja di buat terkejut dengan fakta jika dia masih memiliki Ayah. Ia yang terbiasa hidup di Desa bersama Neneknya, tiba-tiba saja di bawa ke sebuah perkotaan dimana Ayahnya itu...