DUA PULUH LIMA

2.2K 315 255
                                    

"Kak Jongu, ayo sarapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak Jongu, ayo sarapan." Junghwan menggoyangkan pelan tubuh Jeongwoo agar bangun.

"Kak," panggilnya sekali lagi. Dan perlahan manik yang terpejam itu mulai terbuka.

"Ayo sarapan, Kak Jongu belum makan apapun dari kemarin."

Jeongwoo diam sesaat dan hanya memperhatikan Junghwan dalam diam.

"Kenapa? Ayo cepetan," Junghwan menarik kakak nya itu agar segera turun dari kasur.

Ia membawa Jeongwoo ke meja makan dengan Taehyung yang sudah menyelesaikan semua masakan nya.

"Pagi," sapa Taehyung dan tersenyum hangat pada mereka berdua.

"Pagi juga Kang," balas Junghwan dan ikut tersenyum lebar, berbeda dengan Jeongwoo yang hanya tersenyum tipis.

"Ayo sarapan dulu, Akang udah masak banyak buat kalian."

Junghwan segera duduk di tempatnya dengan Jeongwoo yang ikut duduk di sampingnya dengan sedikit ragu-ragu.

"Kamu mau makan apa? Roti atau nasi?" tanya Taehyung menawarkan Jeongwoo yang terlihat kebingungan.

"Nasi," balas Jeongwoo dan segera Taehyung mengambilkan nya.

"Ini di makan, muka kamu pucet." Taehyung mengusak rambut Jeongwoo dan duduk di kursi lain.

Perasaan nya kembali berdesir hangat, ia menatap Junghwan dan Taehyung yang ada di meja makan juga. Biasanya dia akan makan sendirian setiap harinya atau tidak makan sama sekali ketika sang ayah ada di rumah.

Tapi sekarang Jeongwoo kembali merasakan kehangatan di meja makan. Berkumpul dengan orang tersayang nya dan makan bersama-sama.

Ia segera menyuapkan nasi goreng buatan Taehyung dengan air mata yang sudah menggenang di pelupuk matanya.

"Enak?" tanya Taehyung dan segera di angguki oleh Jeongwoo.

Dia menangis dalam diam karena merasa terharu bisa merasakan kehangatan keluarga lagi.

"Buat Kakak," Junghwan memberikan sepotong sosis untuk kakak nya itu dan tersenyum lebar.

Melihat itu semakin membuatnya ingin menangis, "Makasih,"

▪︎
▪︎
▪︎

Di tempat lain, ada Jhonny yang sedang sarapan seorang diri juga. Keadaan rumah nya begitu hening karena hanya ada dia dan beberapa pembantu nya saja.

"Tuan," saat ia akan menyuapkan makanan ke mulutnya, tampak bawahan nya yang tiba-tiba saja muncul.

"Ada apa?" Jhonny kembali meletakan sendoknya dan mengfokuskan pandangan nya pada bawahan nya itu.

"Sudah ketemu?"

"Sudah Tuan," seketika senyum nya terulas lebar mendengar kabar baik itu.

BuanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang