TUJUH

3.5K 543 363
                                    

Junghwan mulai membuka matanya dan samar-samar dia melihat seseorang di samping nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Junghwan mulai membuka matanya dan samar-samar dia melihat seseorang di samping nya.

"Rik?" panggil Junghwan memastikan.

"Iya, ini gue." balas Riki yang menunggu Junghwan yang pingsan di depan kamar mandi.

"Akhirnya lo bangun juga, gue khawatir banget lo pingsan nya lama." sambungnya kembali.

"Lo udah ngerasa baikan? Ada yang sakit?" tanyanya dan di balas gelengan kepala oleh Junghwan.

"Pusing dikit," lirihnya dan mencoba mendudukan dirinya pada sandaran kasur uks.

"Kata Dokter yang jaga di UKS tadi, lo belum sarapan apapun."

"Gue udah beliin lo makanan terus abis itu minum obat juga," ujar Riki mengambil semangkuk bubur yang dia beli di kantin.

Junghwan tampak melamun dan melirik ke belakang Riki untuk mencari seseorang.

Riki yang memperhatikan itu, ikut membalikan badan dan mencari apa yang teman nya itu cari.

"Nyari siapa?"

"Bukan siapa-siapa," balas Junghwan, padahal rasanya ia bertemu kakaknya Jeongwoo sebelum pingsan.

Ia yakin itu, tapi berharap apa Junghwan pada Jeongwoo. Pasti kakaknya itu tidak sudi untuk membantunya.

"Makan nih," Riki memberikan bubur itu pada Junghwan.

"Makasih, Rik." ucap Junghwan merasa bersyukur karena ada Riki yang mau membantunya.

Dan akhirnya, Junghwan pun mulai memaksakan dirinya untuk makan walau rasanya aneh di dalam mulutnya.



"Kakak," Junghwan merasa senang melihat kakak nya itu. Ia menahan tangan sang kakak, walau pada akhirnya tangan nya di tepis kasar.

"Apa sih?! Ga usah pegang-pegang gue," sentak Jeongwoo memandang tidak suka Junghwan.

Dia yang berniat untuk pulang, malah harus berhadapan dengan adik tirinya itu.

"Anu ... itu, Kakak yang nol —

"Woo," panggil Daniel yang tiba-tiba saja muncul.

"Enyah lo dari hadapan gue," dan secara tiba-tiba juga, Jeongwoo mendorong Junghwan hingga terjatuh.

"Ngga usah deket-deket gue lagi,"

"Lo itu hama tau ngga sih? Lo itu ngeganggu gue!" bentak Jeongwoo membuat Junghwan tersentak.

"Kakak ..." mata Junghwan berkaca-kaca mendengar perkataan Jeongwoo itu.

BuanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang