—— Di kegelapan malam, terlihat seorang wanita paruh baya yang sedang berlarian dengan anak kecil di gendongan nya.
"Ibu mau kemana?" Jeongwoo menahan tangan sang Ibu yang akan pergi setelah membawanya pada sebuah gang.
"Sayang, denger Ibu ya. Kamu sembunyi aja disini, jangan sampe mereka nangkep kamu." Soyeon mengusap lembut wajah Jeongwoo yang beruraian air mata.
"Ngga mau, mau sama Ibu. Jongu takut, ngga mau disini." geleng Jeongwoo merasa takut.
"Hei, denger Ibu, Nak. Kamu harus tetap disini, Ibu ngga akan lama. Mereka ngejar kita sekarang, Ibu harus cari bantuan."
"Tapi Jongu mau ikut Ibu, Jongu mau jaga Ibu. Jongu mau bantu Ibu," ujarnya dengan hidung yang memerah karena menangis.
Mendengar itu membuat Soyeon tertawa kecil walau air mata ikut jatuh karena merasa terharu dengan apa yang di katakan anaknya.
"Kalo Jongu mau bantu Ibu, Jongu harus nurut apa kata Ibu ya sayang. Jongu tunggu disini sebentar, Ibu ngga akan lama." tuturnya berujar lembut dan sesekali memantau sekitar.
"Jangan tinggalin, Jongu." Jeongwoo menahan ujung baju Soyeon merasa takut sesuatu terjadi pada ibunya.
"Ibu ngga akan tinggalin kamu, Ibu bakal selalu sama kamu. Ibu janji," Soyeon mengangkat jari kelingking nya ke arah sang anak.
"Janji," Jeongwoo menautkan jarinya itu dengan jari sang ibu.
Soyeon kembali menitihkan air mata, sebelum pergi ia mengecup lama dahi sang anak. "Ibu sayang kamu,"
Setelah mengatakan itu, perlahan-lahan ia berjalan menjauh dan sesekali melirik Jeongwoo yang bersembunyi dan menatap nya lekat.
Soyeon mengulas senyum manisnya dan melambaikan tangan pada sang anak. Dan saat dia berlari keluar dari gang,
Bruk
Sebuah mobil dengan kecepatan tinggi menghantam tumbuhnya dengan kuat dan membuatnya terlempar dari posisi awal.
"Ibu ..." lirih Jeongwoo dengan berjantung yang berdetak dengan cepat.
"Ibu," dengan kaki kecilnya, ia berlari keluar gang untuk melihat kondisi sang ibu.
Dan tidak jauh di hadapan nya, sang ibu tergeletak begitu saja dengan kubangan darahnya sendiri. Ia melihat beberapa orang yang berdiri santai di hadapan sang Ibu.
"Mati?" tanya seseorang dengan pakaian serba hitam.
"Iya," sahut bawahan nya setelah mengecek kondisi Soyeon.
"IBU!" Jeongwoo berlari ke arah sang ibu dan meluruhkan dirinya di samping tubuhnya.
"Ibu bangun, Ibu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Buana
Historia CortaJunghwan yang merasa tidak memiliki orang tua selain Nenek nya, tiba-tiba saja di buat terkejut dengan fakta jika dia masih memiliki Ayah. Ia yang terbiasa hidup di Desa bersama Neneknya, tiba-tiba saja di bawa ke sebuah perkotaan dimana Ayahnya itu...