DELAPAN BELAS

2.4K 417 409
                                    

Setelah tiga hari di rumah sakit dan sehari beristirahat di rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah tiga hari di rumah sakit dan sehari beristirahat di rumah. Junghwan mulai kembali bersekolah.

Dan selama di rumah, jarang sekali dia bertemu dengan Jeongwoo. Bahkan sekedar berpapasan saja dengan nya tidak. Kakaknya itu selalu berada di dalam kamarnya.

"Sekolah yang rajin, jangan dulu kecapean juga. Obat kamu jangan lupa di minum juga ya," pesan Jhonny sebelum Junghwan keluar dari mobilnya.

"Iya, Yah. Ayah juga jangan kecapean, Hwan liat akhir-akhir ini Ayah sering pulang malem."

"Hm, Ayah lagi pusing. Stres banget sama pekerjaan kantor," balas Jhonny dan mengulas senyum tipisnya.

"Nah kan, Ayah jangan lupa istirahat juga. Nanti kecapean,"

"Liat anak-anak Ayah aja, cape Ayah langsung ilang kok." ujar Jhonny tertawa kecil sebari mengusap rambut anak bungsunya.

"Udah sana masuk," Junghwan mengangguk cepat dan segera keluar dari dalam mobil.

"Hati-hati di jalan," ia melambaikan tangan nya ke arah Jhonny hingga akhirnya mobil sang ayah tidak terlihat.

Setelah itu, Junghwan segera masuk ke dalam sekolah nya yang sudah banyak sekali siswa siswi yang baru datang sepertinya.

Dan saat di lorong menuju kelasnya, dia tidak sengaja berpapasan dengan Daniel. Kakak kelasnya itu tampak mengulas senyum miring ke arahnya dan melenggang begitu saja.

"Dia kenapa?" bingung Junghwan dan setelahnya di kejutkan oleh seruan dari Riki.

"HWAN! HWAN!" Riki berlarian di sepanjang lorong dan tiba-tiba saja menariknya langsung.

"Eh, kenapa?"

"Kak Jongu," jawab Riki cepat dan Junghwan segera tau maksud dari teman nya itu.

"Dimana?"

"Taman belakang,"

Junghwan yang tadi di tarik oleh Riki segera berlari lebih dulu dan meninggalkan teman nya begitu saja.

"WOI! JANGAN NINGGALIN GUE!" seru Riki tapi tidak di pedulikan oleh Junghwan sama sekali.

Junghwan berlarian di sepanjang lorong dan sesekali menabrak murid lain. Ia merasa khawatir pada kakak nya itu walau rasa benci masih terasa dalam benaknya.

Nafas Junghwan tampak tersengal-sengal, dia akhirnya sampai pada taman belakang sekolah yang sepi dan melihat Jeongwoo yang berusaha bangkit dengan banyak luka di wajahnya. Bahkan baju seragam kakak nya sudah kotor sekarang.

"Kakak ..." Jeongwoo yang berdiri dengan bantuan pohon di samping nya tampak menoleh saat mendengar suara yang begitu dia kenal.

"Hwan, shh." ringis Jeongwoo saat adiknya itu tiba-tiba saja memeluknya dengan sedikit erat.

"Maaf, ada yang sakit? Apa yang sakit? Hwan meluknya terlalu keras ya? Maaf," panik Junghwan saat mendengar ringisan dari kakaknya tadi.

Bukannya menjawab, Jeongwoo malah mengulas senyumnya dan menarik Junghwan ke dalam pelukan nya.

BuanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang