Junghwan yang merasa tidak memiliki orang tua selain Nenek nya, tiba-tiba saja di buat terkejut dengan fakta jika dia masih memiliki Ayah.
Ia yang terbiasa hidup di Desa bersama Neneknya, tiba-tiba saja di bawa ke sebuah perkotaan dimana Ayahnya itu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jeongwoo terlihat mengerjapkan matanya saat sinar matahari menyinari wajahnya langsung. Ia menelisik sekelilingnya dan tersadar jika dia masih berada di ruang kerja sang ayah.
"Jam berapa sekarang?" ia melirik ke arah jam yang terpasang apik pada ruang kerja Jhonny. Masih ada beberapa menit untuk dia bisa membersihkan tubuh dan sekolah.
Jeongwoo mencoba bangkit dan menompang tubuhnya pada dinding. "Ssh, sakit." ringisnya saat merasakan nyeri pada punggung nya.
Ia memejamkan mata sesaat dan berjalan perlahan menuju kamarnya.
Jeongwoo langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Dan saat air dingin itu mengenai permukaan kulitnya, luka yang masih baru itu kembali terasa nyeri hingga rasanya dia mati rasa saja.
Dia bergegas menyelesaikan kegiatan nya itu dan segera bersiap untuk pergi ke sekolah.
Ia menatap pantulan dirinya pada cermin, Jeongwoo menatap dirinya dalam diam dan tersenyum miris.
"Lo menyedihkan banget, Woo." lirihnya.
"Tapi lo harus tetap kuat,"
"Demi Adek lo, demi Junghwan." ucapnya mencoba menyemangati dirinya sendiri.
Dan sepulang sekolah nanti, Jeongwoo berniat untuk menjenguk adiknya di rumah sakit.
Junghwan yang memang sejak tadi melamun kembali sadar dan menatap Jhonny. Ia menggelengkan kepalanya dan tersenyum tipis.
"Ayo sarapan dulu, abis itu minum obat." ujar Jhonny menyiapkan makanan untuk sang anak pagi ini.
Junghwan hanya diam saja menurut, dalam diam nya. Dia memikirkan Jeongwoo. Ia benar-bener merasa kecewa pada kakaknya itu.
"Hwan, kenapa ngelamun lagi? Kamu mikirin sesuatu?"
"Ngga kok Yah," jawab Junghwan cepat.
"Jangan bohong, kamu mikirin Kakak kamu ya?"
Dan akhirnya Junghwan mengangguk, menyetujui apa yang ayahnya itu katakan. "Iya,"
"Hwan masih ngga percaya kalo Kakak lakuin itu semua," ucapnya dengan kepala menunduk.
"Apa alasan Kakak lakuin itu?"
"Karena dia yang cemburu sama kamu dan Ibu kamu. Dia benci kalian karena saat itu Ayah lebih milih Ibu kamu, di banding Mama nya." jawab Jhonny yang tentunya berbohong.