3 pear

2.6K 178 3
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.













Semburat mentari menelisik ke tiap2 sudut ruangan melalui celah jendela, menyeruak tajam pada netra. guraiannya menggelitik manja kedua anak manusia yg masih terlelap dengan selimut yg melilit masing2 tubuhnya.









Barang kali ada yg berniat menyeringai membenahi keadaan yg berantakan ini, sepertinya mereka berdua butuh bantuan sang fajar untuk sekedar bangkit barang se deruh saja.






Anin dan Gracia, Terlelap dalam balutan dingin di kamar ber kasur twinbed itu. Tak terlalu mewah namun cukup klasik untuk sekedar bermalam ria. Masing2 masih mendengkur halus menikmati sisaan remah nyeri di kepala akibat seteguk atau beberapa teguk air berkadar alkohol semalam.


Keduanya, sudah seminggu ini tak masuk sekolah dan beralasan 'sakit', hal itupun di dukung dengan kedramaannya sohib satunya. Marsha, yg dengan kreatifnya menutupi ketiadaan mereka di ruang kelas dengan 1001 alasan dan sedikit mendramatisir. meskipun tak tau kemana perginya 2 sahabatnya itu karena sampai detik ini belum terkonfirmasi oleh siempunya. bahkan ponsel mereka tak dapat dihubungi, namun Marsha tetap berinisiatif menutupi dengan mengatakan bahwa keduanya sedang sakit dan berhalangan hadir.
























Anin terlebih dahulu membuka matanya, kala dering alarm di ponselnya mulai mengusik tak henti. meraba tepian kasur dengan kasar lalu mematikan alarm.

Anin beranjak lalu membangunkan sahabatnya yg masih lelap di kasur sebelah.












"Gre...... hei...... Gre..... bangunnn..... kita harus check out sebelum jam 12....Ayokkk bangun Gre"

Anin mengguncang kasar tubuh Gracia, tak lama siempunya terusik dan membuka mata

"Hoooaaam.... jam brapa?"





"Stengah 10...bangun...kita sarapan dulu kebawah"

Anin beralih menuju toilet, mencepol rambutnya asal lalu menguap bebas.

"Hoaaaaam...... cepet banget waktu" Ucapnya seraya menghilang dibalik pintu kamar mandi.


















____

di tempat lain, Shani sedang duduk termenung di kursi kebesarannya. tatapannya tajam dan tidak bersahabat

Ada rekannya juga disana, membolakbalik berkas laporan yg tak sempat bosnya itu sentuh






"Ck..... Shan..... udahlah, Gracia kan bilang lagi butuh waktu sendiri, ya udah sih.. yg penting kan dia bilang sama lo"





"Tapi dia cuma bilang di Chat, gak nemuin gue dulu...itupun gue belum sempet bales, hp dia udah gak aktif sampe sekarang"




"Ckckck.....ngertiin dong Shan, masih untung dia ngabarin lo dulu..."










"Gue gak suka Nan....bahkan gue gak tau dia kemana dan sama siapa? Awas aja sampe dia macem2 dibelakang gue" Shani semakin memancarkan aura gelapnya

"Dia sama Anin kan kata adek lo.. lagian Shan jangan terlalu di kekang juga kali, Gracia juga butuh metime... Gracia juga manusia Shani... jangan egois" Jinan bangkit lalu mendekat ke arah Shani, membuka ponselnya lalu menyodorkannya pada Shani

"Liat," ucapnya seraya menunjukan layar ponselnya



Instagram

Instagram

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RED PEARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang