.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Gue minta maaf" Shani menjulurkan tangannya ke hadapan Reva, wajahnya nampak datar dan sedikit ada perasaan terpaksa yg terpancar dari sorot matanya. disisi lain Reva hanya terkikik ingin melepas tawanya kala melihat ekspresi Shani yg seperti terpaksa itu. Disampingnya nampak Gracia yg dengan sembunyi2 mencubit pelan pinggang sang suami gregetan.
"Yg bener.. yg tulus ngomongnya!" Ucap Gracia, hal itu membuat Shani semakin menarik nafas dalam2 guna membangun kepercayaan dirinya kembali
"Re.. gue minta maaf... gue udah jahat sama lo.. maaf juga perihal kejadian yg gak ngenakin hati lo di rumah sakit waktu itu...maaf..sekali lagi gue minta maaf" kali ini Shani memancarkan tatapan sayunya, kalimat yg keluar dari mulutnya barusan memang terdengar agak tulus dan tak main2 lagi?
mendengar hal itu, akhirnya Reva tersenyum dan mengangguk pelan "Gue juga minta maaf ya Shan.. gue udah lancang hadir diantara hidup kalian..oh ya.. gue harap kali ini lo bener2 berubah ya, jangan sakitin Gracia lagi.. dia cinta mati tuh sama lo dari dulu.. gue sering jadi saksi bisu aduan2nya dia kalo lagi ada masalah... dia banyak curhat tentang lo dulu ke gue.. gue harap lo bijak.. Gracia udah yg paling sempurna banget buat dampingin lo sampai akhir hayat.. ya gak Gre? " Reva menaik turunkan kedua alisnya menggoda Gracia, sedang siempunya hanya tertawa pelan karena malu. disana Shani juga ikut melirik sebentar ke arah Gracia sebelum akhirnya ikut tersenyum sumringah
" Udah dikasih bini cantik spek bidadari kayagini.. sabar, pengertian, pinter ngurus anak... beuuh... nikmat tuhan mana lagi yg kau dustakan Shani?" Reva terkekeh geli dengan ucapannya sendiri, hal itu juga menular pada Shani, ia ikut tertawa kecil dibuatnya "tambahin.. dia juga jago urusan ranjang Re!" celetuk Shani, lalu sebuah cubitan maut mendarat sekali lagi di perutnya
"Aw sakit Ge!" Shani menggelinjang menahan perih dan panas secara bersamaan di perutnya "huaa sakitt Ge" Rengeknya seperti anak kecil
"Sukurin.. mangkanya mulut dijaga" Ucap Gracia, lalu ia kembali tersenyum malu2 kepada Reva, sementara di sisi lain Reva hanya bisa membungkam rapat2 bibirnya dan bersikap seolah tak melihat perdramaan barusan dihadapannya
"Ayok Re.. lanjut dimakan lagi.. keburu dingin steaknya nanti jadi ager" Gracia semakin tersenyum menyamarkan seruak merah rona di wajahnya karena salah tingkah, lalu Reva mengangguk dan langsung meraih kembali alat makannya
Ya, malam ini Gracia dengan sengaja mengundang Reva untuk makan malam bersama di sebuah restoran bbq mewah yg ada di kawasan ibukota. undangannya malam ini tak lain karena ia ingin agar Shani meminta maaf secara langsung pada Reva perihal apa yg telah terjadi tempo lalu. juga untuk sekedar menjalin kembali hubungan tali silaturahmi seperti sedia kala. bagaimanapun, Reva selalu baik dan banyak membantu Gracia. ia ingin Shani juga bisa berterimakasih banyak untuk itu.
___
Setelah sampai di kediaman Shani dan Gracia, keduanya segera mengecek kamar kedua anaknya yg kini sengaja dibuat berdekatan di lantai atas, Mereka sudah tertidur pulas. Zee yg sudah terbiasa tidur sendiri di kamarnya dan Christy yg masih harus di temani Ceu Eli di kamar pribadinya juga.
"Anak2 udah tidur sayang" Shani meraih lengan Gracia untuk kembali turun menuju kamar utamanya, siempunya hanya menurut patuh
"Kita mandi dulu, abis itu aku ada kerjaan sebentar.. bentaar doang cuma ngirim email.. tungguin ya, aku mau bobonya ditungguin kamu" ucap Shani saat sudah berada di dalam kamarnya lalu menutup pintu dengan pelan, Gracia mengangguk seraya melangkah ke arah meja rias dan duduk di sana untuk membersihkan make up di wajahnya
Shani mendekat dan sedikit membungkuk menyamakan tingginya dengan Gracia dari arah belakang, lalu ia kecup bahu Gracia yg terekspos itu dengan sayang
'cup
KAMU SEDANG MEMBACA
RED PEAR
Random"Kamu tau apa yg lebih sepi dari sendiri? Bersama tapi ia tak melihatmu!", - Gracia Shania