14 pear

2.4K 208 10
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.





















Azizi demam semalaman, panasnya tak kunjung turun. Shani sedari tadi tak mau beranjak dari samping sang buah hati, mendekapnya dengan hangat dan dengan sabar menepuk2 bokong si bocil agar tetap terlelap
















"Ge...bawa ke rumahsakit aja ya, aku takut dia kenapa2 Ge"



Gracia masih duduk di pinggiran kasur ikut mengusap pelan tubuh anaknya, sedang di kasur satunya lagi Marsha baru saja terpejam karena sudah tak kuat menahan kantuk.









"Tunggu besok Shan... kalo panasnya masih gak turun baru kita bawa, skrg biarin anaknya istirahat dulu"






"Tapi Ge.. apa gpp kayagini? panas bgt Ge"




Gracia hanya tersenyum ramah tanpa menjawab apapun, Shani lalu menghela nafas pelan.


Jam menunjukan pukul 02:20 dini hari, nampak Gracia masih telaten mengompres kening sang anak.

Terpantau,Shani sudah mulai mengantuk dan sesekali lolos kendali dari sadarnya namun tetap memaksakan diri untuk terjaga








Gracia terkekeh pelan melihatnya, lalu dengan sedikit usil ia mendorong pelan kening Shani dengan telunjuknya, Shani kaget lalu membuka matanya selebar mungkin

"Tidur kalo ngantuuk... jangan dipaksain" Ucap Gracia lalu Shani menggeleng lemah














"Nggak Ge.. aku mau jagain anak aku" jawabnya, lalu Gracia hanya ber oh ria


















Zee masih nampak meracau tidak jelas, tidurnya terlihat tak tenang dan gelisah. Keringat di sekujur tubuhnya membanjiri kaos lengan pendek yg ia kenakan. lalu tiba2 ia terbangun dan menangis









"Huaaaa... papa.... paaa....... hiks..... papa..... aaaaaaa" Ia menangis histeris, sontak Shani beranjak dan segera membawanya dalam pangkuan


digendongnya anak itu lalu Shani berjalan kesana kemari guna meredakan tangisannya










"Cupcup.... anak papa, pinter..... mana yg sakit hm? jagoan papa" Relainya sambil terus menggoyangkan badan agar Zee tenang dan nyaman




Gracia dengan cepat segera membuatkan susu lalu memberikannya pada Zee, namun anak itu kesulitan memegang dotnya. alhasil Gracia dengan sabar memegangi dot sambil ikut mengelus kepala si anak yg nampak mulai tenang dalam gendongan Shani






















'Drrrrrt



























' drrrrrttt












Tiba2 ponsel Shani berdering dari atas nakas samping tempat tidur, namun siempunya tetap acuh dan mengabaikan









"Gak di angkat dulu Shan? siapa tau penting" Tanya Gracia merasa tak enak





"Gak ada yg lebih penting dari anaku Ge, udah biarin aja" Jawabnya lalu Gracia mengangguk setuju




Namun dering ponselnya tak kunjung berhenti, akhirnya Marsha yg merasa terganggupun terbangun dari tidurnya


RED PEARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang