.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Suasana riuh ramai mewarnai kehidmatan acara pesta malam itu, tak banyak tamu yg datang. hanya sekelebat keluarga besar, kerabat dan kolega sesama pengusaha.
Shani, resmi mempersunting Chika sebagai pendamping hidupnya. mengucap janji suci dihadapan beberapa saksi yg hadir kala itu. prosesi pernikahan diadakan secara tertutup dan sederhana di sebuah hotel mewah di Singapore.
"Makasih ya Chik.. udah kasih aku malaikat kecil ini... semoga dia tumbuh dengan sehat..juga dilancarkan proses kelahirannya nanti"
'Cup
Shani mendaratkan bibirnya tepat di kening Chika, sementara siempunya hanya tersenyum bangga dengan sesekali anggukan kecil
"Ayokk.. aku kenalin ke keluarga besar aku" Ajak shani, lalu meraih tangan Chika dan menggenggamnya dengan erat
mereka melangkah bersama menemui beberapa kerabat dan sahabat2 mereka, menyulang minum bersama dan berbincang2 sampai pesta selesai.
____
6 bulan berlalu..
Rumah tangga Shani dan Chika tak seindah yg dibayangkan, keduanya sama2 saling meng-egokan diri dan keras.
Seperti sekarang ini, Shani sudah hampir seminggu tak pulang ke rumah. tak mau meladeni sifat kekanak2an Chika yg semakin hari semakin menjadi.
Chika itu posesif, Shani ada rapat tidak boleh, Shani mau meeting tidak boleh. Shani mau ada acara meet up sama teman2nya juga tidak boleh.
Tapi di rumah, Sekalipun Chika tak pernah melayani kebutuhan Shani. mau makan Shani ambil sendiri, mau mandi siapin baju sendiri, bahkan sampai Shani sakitpun Chika malah sibuk pergi shopping bersama teman2 sosialitanya.
"Balik sana... ntar bini lu nyariin" Ucap Jinan seraya mendudukan diri di samping Shani yg tengah melamun di sofa ruang tengah apartemen Jinan
'Ctaak
Jinan membuka satu kaleng bir, lalu menyodorkannya pada Shani
dengan segera Shani menerimanya dan langsung meneguknya kasar
"Gue pusing... Si Chika dikasih duit bulanan gak pernah cukup, padahal gue udah kasih gede bgt... dia hedon parah.. Baru gue tf pagi, sorenya udah minta lagi ckckck"
"hahah... biar aja, lo kan hartanya gak abis2" Jinan juga meneguk bir kaleng yg ia genggam
"Ah anjing lo..." Ucap Shani frustasi
Jinan hanya tersenyum smirk, lalu merogoh ponselnya dan membuka aplikasi instagramnya
"Berapa bulan bini lo Shan?"
Shani hanya menjawabnya dengan menjabarkan jemarinya "7" acungnya.
Jinan hanya mengangguk faham
"Kadang gue masih kefikiran Gracia.. kenapa dia mesti out dari sekolah waktu itu"
mendengar ucapan Jinan, seketika Shani menghentikan kegiatannya meneguk bir. ia diam mematung dan mencengkram erat kaleng bir digenggamannya
KAMU SEDANG MEMBACA
RED PEAR
De Todo"Kamu tau apa yg lebih sepi dari sendiri? Bersama tapi ia tak melihatmu!", - Gracia Shania