6 pear

3K 272 17
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.



















brakkkk












Jinan yg baru saja sampai ke kantor dengan tergesa menendang pintu ruangan Shani












"Santai dong... lo kenapa sih?" Ucap Shani yg sedang fokus mengoreksi beberapa lembar kertas dihadapannya, atensinya teralihkan pada Jinan yg tiba2 masuk dengan terburu-buru












"Shan... lo harus denger cerita gue, lo harus tau gue abis ketemu siapa barusan tadi di tukang bubur ayam deket lampu merah taman kota"





Mendengar hal itu, sontak Shani mengerutkan keningnya heran
















" Jadii... tadi itu...... "














flashback











Jinan sedang mengantri membeli bubur ayam langganannya,



"Mas.... mas..... mas..... aduuu.. maaas..... toyong dong aku bewat nih" Ucap seorang anak kecil kepada si tukang bubur ayam sembari menyodorkan mangkuk buburnya yg sudah habis tak tersisa












Namun si mas tukang bubur itu tak sempat menggubris karena sedang melayani beberapa pelanggan dan agak keteteran








"Mas...aku yempal ya mantoknya" Marah anak kecil itu, namun belum sempat dilemaprkan mangkok yg dipegang itu Jinan dengan segera menghampiri dan mengambil alih mangkok yg anak itu pegang








"Hei.. adek kecil, masih pagi kok udah emosi aja... ada apa sieeh?" Tanya Jinan, menatap mata anak itu yg penuh dengan sorot familiar dimata Jinan















"Bu... diem ya.. jangan ikut campuy... sini mantoknya" Anak itu masi ngegas, namun nampak menggemaskan

















"Adudu... lucu banget sih, anak ciapa sih kamyuuh" Jinan mencolek hidung mancung anak itu, namun ia menghindar seperti enggan disentuh






"Udah... mangkoknya aku yg simpenin nanti.. kamu sama siapa kesisini hm? mama kamu? atau papa kamu?" Jinan celingukan mencari keberadaan orang tua si bocil emosian itu















"Cendili.... mama aku lagi cocing kecana" Tunjuk anak itu ke arah yg lumayan cukup jauh disana (jogging maksud dia)




"Wah... berani banget kamu ya sendirian disini, yauda.. sambil nungguin mamanya kamu duduk aja disini ya, mangkoknya biar aku yg balikin" Ucap Jinan, lalu mendudukan anak itu di salah satu kursi taman yg tak jauh dari tukang bubur tadi










"Eh bu... bentay" Anak itu turun dari bangku, Jinan nampak keheranan




"Mau manain mantoknya? hangan di bayikin, owang aku mau mam agih" Jelasnya dengan menanggang kedua tangannya di pinggang



Jinan nampak salah tingkah dibuatnya, ia fikir anak itu tengah selesai memakan bubur dan ingin mengembalikan mangkuknya. ternyata salah, anak itu memang sudah menghabiskan buburnya, tapi ia mau nambah lagi







"Ooh kamu mau nambah? aduuh... bilang doong" Ucap Jinan, lalu si anak hanya menggeleng dan merapalkan banyak weswesan seakan tak habis fikir dengan jalan pemikiran Jinan






RED PEARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang