.
.
.
.
.
.
.
.
.
.22+
"cerita ini sepenuhnya hanya fiksi!"
"papa kenapa ga ajak akooooooo! aku malah sama papa!" Teriak seorang anak dari sebrang sana melalui sambungan sesi vidio callnya bersama sang papa
"Azizi.. hey..... gak boleh gitu sama papanya" Relai Gracia dengan sedikit terkekeh gemas memunculkan deretan gigi gingsulnya, bahkan kedua bola matanya sampai tenggelam beriringan dengan ketakuasaannya menahan gemas pada anaknya yg masih saja misuh2 tidak jelas di sebrang sana
"Cama mama juga! aku malaaah! kalian jahat.. kenapa aku cama dede gak di hajak!"
'taktaktak
"Aku sebel cama kalian!" Azizi dengan greget menggetok kasar ponsel yg ia gunakan untuk bervidiocall dengan orang tuanya
"Hayoo... gak boleh... ini hp momi kamu gak boleh kasar.. nonono" Itu Anin, berusaha menenangkan bayi rusuh satu itu yg nampak emosi menggebu bahkan sampai hendak membanting ponsel miliknya
kebetulan Zee sedang di boyong sang momi dan daddy nya keluar untuk bermain sekalian makan di sebuah mall mewah, sedangkan sang adik tetap di rumah bersama ceu Eli, dan ada Veranda juga yg akan menginap beberapa waktu di kediaman Shani dan Gracia selama mereka berlibur ke bali
"Bialin!... aku malaah sama kalian semua!" Anak itu kesal, disilangkannya kedua lengannya didepan dada. matanya mendelik kasar penuh dendam pada Anin
"Jangan doong kesayangan papa masa marah2 mulu sih... tenang aja kali.. nanti kan pulangnya papa bawain mainan buat kakak sama adek... gak boleh marah2 ya sayangnya papa" Rayu Shani, masih sama kadar kegemasannya dengan sang istri, kekehan kecil yg keluar dari mulutnya dapat membuktikan kevaliditasan itu.
"Kak...kakak jagain adek ya.. mama titip... mama gak lama kok disini...." Namun tak ada jawaban dari anaknya, kemudian Anin merespon dengan muncul tiba2 di layar ponsel
"Gre udah Gre... shan... lanjut aja... anaknya udah hengkang tuh gatau kemana... gue susulin dulu bhay"
"Iya Nin... titip ya" Ucap Shani
"Iyaiya...dah ya.... hey... bocil....jangan sendirian.. adooh... ilang dah tuh anak, vid... david... kejar ih buruan........." Anin yg tak sempat mematikan sambungan telfon itu keburu teralihkan atensinya pada pergerakan Zee yg sangat cepat
"Gre bhay....klik" Sambungan baru terputus setelahnya
Gracia masih tak hentinya terkekeh gemas, sebelum akhirnya pergerakan seseorang menginterupsi kegiatannya
'plak
"Shani ngilu... jangan di pelintir gitu" Ditepisnya tangan Shani secara kasar oleh Gracia
"Ah Shan... enak Shan...more please..." Shani menirukan ekspresi panas sang istri beberapa menit yg lalu
' tak
"Aw...Ge!.. sakit" Shani mengelus kasar keningnya yg lolos pengamanan dari serangan tiba2 yg dilakukan oleh Gracia
"Biarin.. abisnya iseng bgt"
"Gak iseng... emang gitu kan? tadi aja keenakan aku pelintir kayagitu, sekarang malah marah2" Grutu Shani masih tak terima
"Ck... ya beda... tadi kan kita lagi sama2 nafsu.. ah udahlah.. awas aku mau mandi"
Gracia menyingkab selimut tebal yg sedari tadi menutupi tubuh polosnya dan Shani, posisi mereka masih di atas kasur king size dengan Shani yg setengah terduduk bersandar pada bantalan yg dintumpuk pada headboard kasur dan Gracia yg dengan nyamannya berbaring di atas tubuh Shani membelakanginya karena tadi habis melakukan sesi vc dengan sang anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
RED PEAR
Random"Kamu tau apa yg lebih sepi dari sendiri? Bersama tapi ia tak melihatmu!", - Gracia Shania