.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Marsha membawa Shani untuk masuk ke kamarnya, ruangan dengan isian kasur twinbed itu terdapat satu set meja makan dan pantry kecil juga
'cklek
pintu terbuka dari arah luar, Gracia yg tengah duduk di kursi meja makan teralihkan atensinya
"Hee.... cepet bgt Shani datengnya.. maraton ya" Ucapnya seraya terkekeh pelan sambil mengunyah makanan didepannya
Shani menegang ditempat
"astaga Gracia cantik banget mampus"batin Shani
"Masuk Shan..." Gracia beranjak dari duduknya lalu meraih Zee dari pangkuan Marsha
"Makan dulu yuk nak... abis itu mandi yaaa" Ajaknya, lalu si bocil mengangguk lemah dan menurut
"Astaga... benjol gini Cha... dia kepentok apaan sih gak ngerti lagi" Kini Gracia sudah mendudukan Zee pada kursi lalu menyiapkan makanannya
Marsha masuk dan dusuk di atas kasur tak jauh dari sana, ia juga tak lupa menarik Shani untuk ikut duduk disampingnya
"Ujung meja... dikata rem blong, lari2an dia Gre awalnya eh terus kepentok" Marsha merebahkan dirinya di atas kasur, memandang langit2 kamar dengan seksama
Shani hanya diam memainkan ponselnya asal disamping sang adik, sedikit bingung dan canggung
Gracia fokus menyuapi Zee dengan telaten
"Maa..... dia ga mahan?" Celetuk Zee di sela2 kunyahannya
Gracia lalu melirik ke arah telunjuk anak itu, Tunjukannya jatuh pada Shani yg masih so serius mainin hp padahal gak ngapa2in, cuma iseng scrol2 instagram aja kayanya.
Gracia tersenyum ramah pada anaknya, lalu mendekatkan diri dan membisikkan sesuatu ditelingan anak itu
Zee tersenyum geli mendengar bisikan maut dari Gracia, sontak ia mengangguk cepat dan turun dari kursi duduknya lalu melangkah menuju Shani
KAMU SEDANG MEMBACA
RED PEAR
Random"Kamu tau apa yg lebih sepi dari sendiri? Bersama tapi ia tak melihatmu!", - Gracia Shania