03 Insiden

5.3K 339 6
                                    

Jangan lupa divote sebagai bentuk pertanggungjawaban kalian dihadapan Tuhan. Awokwokk

Follow akun aku supaya dapat notifikasi dari cerita menariknya lainnya
telorpecah000

_______

Harusnya hari ini Nadhira kembali melakukan bimbingan proposal dengan Ghaazi. Namun, Nadhira masih belum siap bertemu dengan dosennya yang horor itu dan justru ia memilih untuk fokus mensukseskan kegiatannya.

Entah kenapa takdir menggiring langkahnya untuk kembali menemui pria itu. Ditangannya sudah ada proposal kegiatan Kajian Akbar yang harus ia bawa ke bagian kemahasiswaan di jurusan S1 Farmasi. Nadhira, sebagai panitia perwakilan dari S1 Farmasi diamanahkan untuk membawa dan mempromosikan kegiatan UKM Rohis pada dosen dibagian kemahasiswaan.

Nadhira tidak bisa bilang dirinya beruntung kalau harus bertemu Ghaazi disaat yang tidak tepat.

"Bismillah, Allahumma sholli 'ala Muhammad." Debaran jantungnya semakin menggila. Kenapa harus Ghaazi yang jadi dosen kemahasiswaan? Kenapa bukan Ibu atau bapak yang lain?

Pertanyaan-pertanyaan itu membuat otaknya saling beradu. Nadhira menutup matanya dan menghembuskan napasnya. Lalu mengetuk pintu. Namun, bukannya bersuara justru tangannya mengetuk dada bidang Ghaazi yang terbalut kemeja.

"Ngapain kamu ketuk dada saya?"

Nadhira membuka matanya dan netranya berhasil membola.

"Kamu mau coba ketuk hati saya?" lanjutnya.

"Hah?" Nadhira melongo. Setelah loadingnya mencapai seratus persen, ia pun merutuk dalam hati.

'Idih, GR banget nih dosen!'

"Cari saya, kan? Silahkan masuk." Ghaazi membukakan pintu untuk Nadhira lalu setelahnya berjalan menuju kursinya.

Seperti hari pertama, Nadhira kembali membuka lebar pintu ruangan Ghaazi. Pria itu hanya memakluminya.

"Mana?" tanya Ghaazi singkat seolah tekanan diruangan itu mengintimidasi Nadhira.

Dengan ragu, Nadhira menyodorkan proposal kegiatannya.

"Ini apa? Mana proposal penelitian kamu?"

"Gak ada, Pak. Cuma proposal kegiatan yang saya bawa."

Ghaazi menyimpan proposal kegiatan itu diatas meja dengan sedikit hentakan. Pria itu menatap Nadhira dengan tatapan intimidasi.

"Trus tujuan kamu kesini mau ngapain? Bawa proposal kayak gini?"

"Maaf Pak, sa-saya cuma mau mempromosikan kegiatan kami. Karna kegiatan ini kegiatan akbar untuk seluruh Muslimah di kampus ini. Saya sebagai perwakilan dari UKM Rohis yang jurusan S1 Farmasi diamanahkan untuk menyampaikan terkait kegiatan kami ini, Pak."

"Dan kami juga buka peluang buat para dosen untuk berdonasi/ berinfak dalam kegiatan kami. Sekiranya, bapak atau dosen yang lain berkenan mengeluarkan dananya untuk dakwah, akan kami kasih amplop Pak."

Ghaazi diam dan mulai membaca proposal kegiatan itu. Ia pun mengangguk-angguk.

"Menarik," gumamnya.

"Ada feedback yang kami dapatkan jika berdonasi atau pun menggerakkan seluruh mahasiswi untuk ikut kajian ini?"

"Feedback utamanya bapak akan mendapatkan reward dari Allah berupa pahala, Pak. Selain itu, disini juga kan akan dilakukan pembinaan akhlak. Minimal para muslimah bisa mengaji dan paham terkait akidah."

Mama Untuk Maryam [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang