JAVIERO

20. Bang Cio

⚠️ WARNING ⚠️

TERDAPAT KATA KATA KASAR, ADEGAN KEKERASAN, UMPATAN, YANG TIDAK PANTAS UNTUK DI TIRU!

BE A SMART READERS GAIS!

© lalapoochi Februari 2023

◇◇◇

Vote nya jangan sampai kelupaan Trev's !!!

Komen sebanyak banyak nya di setiap paragraf juga yaaaw !!!

◇◇◇

• HAPPY READING •

.
.
.
.
.

-Cewek spesial di hidup gue selain Alm Mama cuma dia.
Dia berharga bahkan lebih dari nyawa gue sekalipun-
El Ghibran Arcio Smith

______________________________________

Semua makanan yang dimasak oleh Yerin dan di bantu oleh Daniza ludes tanpa sisa. Saat ini cewek bermata sipit itu sedang membereskan piring yang kotor dan langsung mencucinya.

Ke enam Pasukan Tempur itu sudah pindah ke ruang tengah dan bisa Yerin dengar dari dapur keributan dan kehebohan mereka.

Lebih baik Yerin fokus cuci piring biar cepat balik ke Apartnya, berlama lama disini bahaya buat kesehatan jantungnya.

Saking fokusnya mencuci piring, sampai sampai Yerin tidak menyadari Malvin yang sedaritadi bersandar di depan kulkas, memperhatikan dirinya sangat lekat.

Malvin sengaja melipir dari para sahabatnya, ia harus berbicara bersama Adik tersayangnya. Malvin membutuh kan sedikit penjelasan dari Yerin untuk menenangkan hati nya.

"Abang?" Yerin terkejut mendapati Malvin berada di dapur.

"Cantiknya Abang udah besar ya."

"T-tunggu bentar, Erin selesain ini dulu," jeda Yerin berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Udah berani main ke Apart cowok."

"Abang ihhh," cicitnya pelan tidak berani menatap Malvin.

Yerin tau, pasti Malvin membutuhkan sedikit penjelasan dari nya. Tapi, saat ini bukan waktu yang tepat untuk bisa berbicara bebas dengan sang Abang.

Ia takut tiba tiba keciduk yang lain berbicara akrab dengan Malvin, bisa bisa identitasnya kebongkar. Misi Yerin aja baru 5% jalan, yakali udah kebongkar duluan?!

Si sulung kebanggaan Abizar dan Cadenza itu terkekeh pelan menyadari kegelisahan Adiknya. Padahal, Malvin sudah tau sejauh mana Yerin dan Javiero saling mengenal.

Abangnya itu berjalan mendekat kemudian mengacak pelan rambut miliknya dengan penuh kasih sayang.

"Abang gak minta penjelasan. Karena, Abang tau Erin gimana," ucap Malvin menenangkan Adiknya.

Setelah itu, Malvin langsung beranjak dari dapur, Yerin pun menghembuskan nafasnya lega. Walaupun tidak menjelaskan atau bercerita, Yerin sangat tau semua gerak geriknya selalu dalam pengawasan Malvin dan Ayahnya.

Hanya satu gerak gerik Yerin yang tidak pernah diketahui oleh dua laki laki tersayangnya itu. Yerin harap ketika mereka sudah mengetahui hal tersebut, tidak ada kekecewaan yang menyesakkan.