26. Kenyataan

20.7K 1.1K 51
                                    

⚠️ WARNING ⚠️

TERDAPAT KATA KATA KASAR, ADEGAN KEKERASAN, UMPATAN, YANG TIDAK PANTAS UNTUK DI TIRU!

BE A SMART READERS GAIS!

© lalapoochi Februari 2023

◇◇◇

Vote nya jangan sampai kelupaan Trev's !!!

Komen sebanyak banyak nya di setiap paragraf juga yaaaw !!!

◇◇◇

• HAPPY READING •

.
.
.
.
.

-Walau menyakitkan itulah kenyataan nya-

______________________________________

Emery Hospital, disinilah mereka semua berada. Javiero langsung menelpon ambulance untuk membawa Rudi agar segera mendapat penanganan.

Mereka menerka-nerka peluru yang Aldero gunakan mengandung racun berbahaya. Jika Aldero menggunakan peluru biasa tidak mungkin akan separah dan sefatal itu akibatnya.

Lengan Rudi mati rasa tidak bisa digerakkan. Bahkan cowok itu sampai pingsan karena terlalu banyak darah yang mengucur dari lengannya. Hal tersebut membuat Rudi harus menjalani operasi malam ini juga.

Yerin menggigit bibirnya cemas, menatap ruang operasi yang masih tertutup rapat. "Kok lama banget," gumam nya pelan.

"Ganti dulu sana!" perintah Malvin menyerahkan baju ganti milik Yerin.

Cowok itu bingung harus membawakan Yerin baju yang mana, alhasil Malvin membawakan Yerin setelan baju tidur bergambar beruang itu.

"Mbak Bidadari mau gue temenin ganti?" tawar Haikal.

Javiero dan Malvin yang mendengar hal itu langsung mendelik dan menatap tajam Haikal.

"Eh ogeb! Lagi genting gini masih sempet-sempetnya mau modus," sinis Caka pada sahabat buayanya satu itu.

Tzion dan Alaric melempar Haikal menggunakan kulit kacang yang mereka makan sejak tadi.

Pintu ruang operasi terbuka, mengalihkan perhatian mereka semua.

Sontak saja Yerin langsung menghampiri kedua Dokter yang baru saja keluar dari ruang operasi itu.

"Teman saya keadaannya gimana Dok?" tanya Yerin tak sabaran.

Kedua Dokter yang merupakan pasangan suami istri itu melepas masker mereka. Dokter laki-laki itu terlihat menghela nafas terlebih dahulu membuat mereka dilanda kecemasan.

"Alhamdulillah pasien dalam keadaan stabil. Syukurnya racun yang terdapat di peluru itu belum menyebar luas ke tubuh pasien."

"Untuk jenis racun yang terdapat di peluru tersebut harus di teliti terlebih dahulu dan itu akan memakan waktu sekitar tiga hari," tambahnya menjelaskan.

"Gak bisa lebih cepat?"

Dokter perempuan itu mengusap bahu keponakannya pelan. "Gak bisa Jav, itu sudah prosedurnya"

Javiero mengangguk paham, begitu juga yang lain. Mereka menyerahkan itu semua pada sang ahli.

"Om sama Tante balik ke ruangan dulu. Setengah jam lagi teman kamu udah bisa dipindahkan ke ruang rawat inap," tutur Zafran Abqary, Dokter yang menangani Rudi sekaligus adik dari Papinya Javiero.

JAVIEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang