34. Amukan Javiero!

20K 1K 155
                                    

⚠️ WARNING ⚠️

TERDAPAT KATA KATA KASAR, ADEGAN KEKERASAN, UMPATAN, YANG TIDAK PANTAS UNTUK DI TIRU!

BE A SMART READERS GAIS!

© lalapoochi Februari 2023

◇◇◇

Vote nya jangan sampai kelupaan Trev's !!!

Komen sebanyak banyak nya di setiap paragraf juga yaaaw !!!

◇◇◇

• HAPPY READING •

.
.
.
.
.

-Tidur nya jangan lama lama cantik! Setelah lo bangun, gue janji ga bakalan jadi tetangga nyebelin lagi-

______________________________________

Private jet milik Javiero mendarat dengan sempurna tepat pada pukul 7 pagi.

Bagas, tangan kanan Javiero sudah menunggu Tuan Mudanya. Cowok itu memerintahkan 15 orang bodyguard untuk mengamankan kepulangan Javiero beserta yang lain.

Dari kejauhan, terlihat Javiero dan Malvin berjalan begitu tergesa-gesa. Malvin, cowok itu ikut di dalam private jet milik Javiero. Padahal, Malvin sudah menelpon pilot nya akan tetapi jarak antara Jakarta dengan Bali memakan waktu dua jam, terlalu lama jika Malvin harus menunggu kedatangan private jet milik Smith Family.

Bagas langsung melempar kunci mobil milik Javiero. Cowok itu sudah memberitahu Bagas bahwa ia akan menyetir sendiri karena harus ke Rumah Sakit terlebih dahulu.

Malvin pun sudah memasuki mobil nya, melajukan mobil itu dengan kecepatan di atas rata-rata. Tidak memikirkan apa pun lagi, selain keadaan Adiknya.

Tidak butuh waktu lama dengan mengemudi seperti pembalap, Javiero dan Malvin sudah tiba di Emery Hospital.

Semua pasang mata menatap kehadiran Javiero dan juga Malvin. Kedua cowok itu berlari tanpa menghiraukan orang-orang di sekitarnya.

"Tuan Muda, mari lewat sini!" ucap salah seorang suster menuntun Javiero dan Malvin menuju ruang intensif tempat Yerin berada.

Di depan ruangan itu terdapat Fathian, Arfhaz, Wafi dan tiga cowok yang Javiero dan Malvin tak kenali.

"Adek gue gimana Bang?" tanya Malvin berlari ke arah mereka.

Fathian menghela nafasnya, tidak tau harus menjelaskan semua dari mana. "Lo langsung masuk aja, liat sendiri gimana kondisi Yerin." Fathian menunjuk pintu yang berada di hadapan mereka.

Javiero pun ikut beranjak menyusul Malvin masuk ke dalam ruangan, akan tetapi langsung di hadang oleh salah satu suster yang berjaga disana.

"Sebelum nya mohon maaf Tuan Muda, hanya satu orang yang diperbolehkan memasuki ruangan."

"Tuan Muda bisa menunggu giliran untuk masuk jika berkenan," ucap suster itu memberikan pengertian, karena takut menyinggung Javiero.

JAVIEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang