30. Confess?

20.4K 1K 173
                                    

⚠️ WARNING ⚠️

TERDAPAT KATA KATA KASAR, ADEGAN KEKERASAN, UMPATAN, YANG TIDAK PANTAS UNTUK DI TIRU!

BE A SMART READERS GAIS!

© lalapoochi Februari 2023

◇◇◇

Vote nya jangan sampai kelupaan Trev's !!!

Komen sebanyak banyak nya di setiap paragraf juga yaaaw !!!

◇◇◇

• HAPPY READING •

.
.
.
.
.

-Pilihan jawaban nya cuma iya atau mau?-

______________________________________

Pagi ini seperti biasa matahari bersinar cukup terik. Saat ini, di lapangan siswa siswi kelas Yerin sedang menunggu pak Jack selaku Guru Olahraga mereka.

Yerin dengan ketiga sahabatnya sudah berganti memakai seragam olahraga. Rambut mereka ber empat kompak di ikat untuk menghindari kegerahan.

Mereka berjalan menuju teman teman kelasnya yang sudah berada di lapangan.

"Pak Jack mana?" tanya Lea pada salah satu teman kelasnya.

"Si Rudi masih nyari ke ruang Guru," jelas cewek dengan rambut di gerai itu.

Dari kejauhan mereka melihat Rudi berlari pelan membawa dua buah bola basket di tangannya.

Terdengar decakan dan helaan nafas beberapa di antara mereka karena Rudi membawa bola berwarna orange itu.

Mereka sudah dapat menebak dengan pasti, kalau hari ini materi mereka tentang bola basket.

Berbanding terbalik dengan Yerin yang menatap bola basket itu dengan mata berbinar-binar.

"Rudi, lempar satu bolanya!"

Dari jarak yang terbilang lumayan Rudi melempar satu bola basket sesuai dengan permintaan Yerin.

Yerin langsung menangkap bola tersebut, mendribble nya kemudian bola bulat itu masuk ring dengan sempurna dalam sekali tembakan.

Mereka semua menatap Yerin tidak percaya. Tidak menyangka bahwa seorang Yerin terlihat begitu lihai dan pandai memainkan bola orange itu.

"Anak basket nih senggol dong!" puji Sherica seraya memberikan dua jempol ke arah Yerin.

Yerin mengambil bola basket yang menggelinding itu. Entah karena Yerin tidak memperhatikan sekitar, ia tidak sadar bahwa bola basket itu menggelinding ke arah Javiero yang baru saja menginjakkan kaki dilapangan.

Semua kaum hawa yang sedang berada di lapangan menjerit dan memekik senang.

"Kita olahraga bareng kelasnya Kak Javiero?"

"Rezeki nomplok ini mah!"

"Mari mengcaper sampai di notice Kak Malvin."

"Anjim, gue di kedipin sama Kak Haikal."

"Dada bidangnya Kak Javiero ngejeplak, njir!"

"Anjay Kak Alaric pamer otot."

"Kak Caka senyumnya manis banget, tolong!!!"

JAVIEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang