36. Introgasi + Ajakan Ke Bali

20.4K 1K 140
                                    

⚠️ WARNING ⚠️

TERDAPAT KATA KATA KASAR, ADEGAN KEKERASAN, UMPATAN, YANG TIDAK PANTAS UNTUK DI TIRU!

BE A SMART READERS GAIS!

© lalapoochi Februari 2023

◇◇◇

Vote nya jangan sampai kelupaan Trev's !!!

Komen sebanyak banyak nya di setiap paragraf juga yaaaw !!!

◇◇◇

• HAPPY READING •

.
.
.
.
.

-Mau ga mau, intinya lo harus mau! Ga ada bantahan-

______________________________________

Tidak seperti yang di harapkan, Yerin berakhir di bopong seperti karung beras oleh Javiero. Cowok itu langsung membawa Yerin kembali ke Rumah Sakit, setelah mendengar laporan dari Fathian, Arfhaz dan Wafi yang mengatakan jika tetangga Apart nya itu kabur dari jendela ruang rawat inapnya.

War dadakan itu terhenti begitu saja. Bahkan Fathian, Arfhaz dan Wafi tidak sempat menyapa mantan sahabat mereka, Aldero Region Arcer.

Ketiga Abang-Abang ganteng itu lebih memilih untuk menyusul Javiero ke Rumah Sakit.

Begitu pula dengan Tzion beserta yang lainnya. Setelah memerintahkan anggota tingkat satu untuk membawa Rudi ke Markas, mereka ikut menyusul Javiero.

"Pokoknya gue ngambek sama lo," ketus Yerin tanpa menatap Javiero yang sedang fokus mengemudi.

Javiero hanya melirik sekilas cewek di sampingnya. Ketua Geng itu tidak mempermasalahkan mau selama apa Yerin ngambek. Yang paling penting untuk saat ini adalah membawa Yerin kembali ke Rumah Sakit.

"Ngambek aja," jawab Javiero tidak mau meladeni aksi ngambeknya Yerin.

Yerin memberengut di tempatnya. Cewek itu mendumel sepanjang perjalanan, membuat dirinya tak sadar sudah berada di parkiran Emery Hospital.

Javiero menghentikan laju mobil merah mengkilap tersebut. Cowok itu lebih dulu keluar dari mobil. Berlari kecil, membukakan Yerin pintu mobil.

Yerin menatap Javiero yang juga sedang menatap dirinya. "Minggir, gak usah ngehalangin jalan."

Javiero mendengus, "Gue gendong, ayo!"

Mata sipit Yerin melotot lucu mendengar ucapan Javiero. Tidak kah cowok itu memperhatikan diri nya sendiri?

Luka di perut Javiero masih mengeluarkan darah sampai saat ini, dan cowok itu dengan santainya mau gendong Yerin dalam keadaan berdarah darah?!

Yerin menggeleng, lalu mendorong Javiero ke samping. "Gue bisa jalan sendiri," ujarnya.

Adik dari Malvin itu berjalan terlebih dahulu, meninggalkan Javiero yang berdecak kesal di belakang.

*****

Saat ini Yerin di kelilingi oleh mata mata yang menuntut penjelasan atas aksi kabur kaburannya.

Javiero dan Malvin menatap Yerin dengan sangat tajam. Tatapan Fathian, Arfhaz dan Wafi tidak seberapa di bandingkan dengan tatapan kedua cowok yang saat ini berada di sisi kiri Yerin.

JAVIEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang