nininja / 02

5.9K 822 40
                                    


Jennie pov.

Kalian tebak aku ada di mana sekarang? Hihihi tentu saja kembali ke rumah.

Hihihi aku takut di marahi Lili, itu sebabnya aku kembali sebelum Lili pulang ke rumah.

Hari ini cukup menjadi nininja yang setengah nakal, tidak ingin menjadi nininja yang sangat nakal, takut Lili akan mengurungku lagi hehehe.

Pernah suatu kali Lili marah besar dan mengurungku seharian di dalam kamar, itu karena aku nakal pergi ke pesta pernikahan orang yang tidak aku kenal. Aku hanya iseng, tapi begitu melihat mandu di meja pantry aku menjadi bersemangat, mengambilnya dan memakannya di sana. Terus Lili datang dan akhirnya aku di omeli dan di kunci di dalam kamar agar tidak kabur lagi. Huhh, malang sekali nasibku yang belum sempat mencicipi katering lainnya.

Lili kalau sudah marah besar sangat menyeramkan, wajahnya akan berubah menjadi singa jantan yang siap mencabik-cabik lawannya. Uughh takut..

Tapi guys, semarah apapun Lili padaku Lili tidak pernah kasar apalagi bermain tangan. Lili sangat lembut dan tidak pernah menggunakan suara tingginya pada ku. Selalu penuh cinta dan itu yang membuatku berkali-kali lipat jatuh hati padanya.

Ooh Lili-ku, aku merindukannya sekarang. Tapi aku masih merajuk padanya, aku akan menunggu Lili saja untuk membujukku.

"Howaam~" aku menguap, mataku mulai berat dan aku ingin tidur sekarang.

"Aku tidur saja sambil menunggu Lili pulang. Howaam~" aku berbaring di atas kasur, memejamkan mata dan memeluk boneka Nini-ku.

-

Lisa pov.

"Miss, besok pagi jadwal meeting kita di adakan di cafe" kata Rosé, sekretaris ku.

"Hemm, aku mengerti" aku mengangguk sambil membereskan meja kerjaku. Aku ingin pulang.

"Sekarang sudah waktunya pulang, jam kerjamu sudah berakhir Rosé Anne Park" aku tersenyum tipis.

"Huhh, melelahkan sekali bersikap formal padamu" kkkhh Rosé bukan hanya sekretaris ku, dia juga sahabatku.

"Kkkkhh ya harus seperti itu Rosé, kau harus sopan dengan atasanmu" aku menyeringai.

"Yaissh!" Rosé melayangkan tatapan tajamnya padaku.

"Benar kan?" Aku memainkan alisku.

"Sialan" Rosé mendengus dan memutar matanya.

"Hahaha kau sensitif sekali. Ngomong-ngomong aku pulang duluan, pastikan ruangan ini terkunci dengan aman. Byee lojeee" aku tertawa dan keluar dari dalam ruangan ku.

"Yaaakk monkey!"

"Hahahaha" aku masih tertawa sampai aku tiba di basemen.

"Chaa, waktunya pulang menemui Nininja ku. Sedang apa dia kira-kira? Atau si nakal itu pergi lagi? Awas saja kalau iya, aku akan mengurungnya seharian di dalam kamar" aku menginjak pedal gas dan melajukan mobilku ke arah rumah.

-

Ceklek

Rumah tampak sepi dan pikiran negatif mulai memenuhi otakku.

"Nini?" Aku tidak ingin berprasangka dulu, memasuki kamar dan aku merasa legah begitu melihat Jennie tidur tengkurap di atas kasur.

"Aigoo, lehernya akan sakit jika tidur seperti itu" aku mendekatinya dan membenarkan cara tidurnya.

"Engghh" Jennie menggeliat memegangi lehernya. Sudah ku bilang, huhh.

"Ssshh" aku mengelus lembu kepalanya.

"Hik hik" Jennie merengek dan perlahan membuka mata kucingnya.

"Wae?" Dengan lembut aku mengusap pipinya.

Bibirnya mencebik kebawah, matanya berubah menjadi garang menatap mataku.

"Nini masih merajuk!" Pekik Jennie dan membelikan tubuhnya memunggungi ku.

Aigoo kitten ini, masih saja ckckck.

"Maaf Nini-ku, Lili minta maaf hemm?" Aku mengelus pundaknya.

"Jangan sentuh sentuh Nini! Nini emas!" Jennie menggeser tubuhnya sampai tepi kasur. Ck nanti jatuh baru tau rasa.

"Ayolah Nini, jangan merajuk lagi hemm, aku minta maaf" aku menyentuh lengannya.

Dan lihat apa yang terjadi, Jennie si manusia keras kepala kembali menggeser tubuhnya dan itu membuat tubuhnya jatuh ke lantai. Ayo hitung mulai dari.. satu, dua tiga.

"Huwaaaaa~" kan kan, menangis.

Aku turun dari atas kasur, mendekatinya dan mengangkat tubuh gembulnya ke gendongan ku.

"Hiksss.. Lili jahat! Lili jahat membuat Nini terjatuh! Huwaaaa Eomma.." Jennie menangis keras. Rip gendang telingaku.

"Sssh mianhe, mianhe Nini. Ssst" aku mencium keningnya dan menimang-nimangnya seperti bayi.

"Hiksss.." Jennie terisak-isak dan menancapkan gigi kecilnya di bahuku.

"Sssh" aku sedikit meringis merasakan gigitan kucing nakal yang berada di gendongan ku saat ini.

•••

tbc

04/04/23

Nininja cerdik hemm. Yah cengeng juga dia wkwkwk.

Vote komen lanjut.

nininja [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang