nininja / 17

4.7K 721 23
                                    


Author pov.

"Masih kangen" manja Jennie memeluk erat tubuh Lisa.

Saat ini keduanya duduk di atas kasur, sudah jam dua pagi tapi mata keduanya belum mau untuk terpejam.

"Aku disini" Lisa mengusap punggung Jennie.

"Nini tetap kangen.." manja Jennie mengapit pinggang Lisa dengan kakinya.

Lisa tidak bisa bergerak karena gadis kucing itu memeluk erat tubuhnya. Seakan tidak membiarkan Lisa pergi dari pelukannya.

"Ssh aku tidak bisa bergerak Nini" Lisa gerah merasakan dada sintal milik Jennie menempel di dadanya.

"Tapi Nini masih kangen, tidak mau berjarak sedikitpun Lili" Jennie mencebikkan bibirnya kebawah.

"Y-yah tapi setidaknya kurangi sedikit Nini-yaa, aku sesak" Lisa mengulum bibirnya menatap dua gundukan Jennie.

"Tidak bisa" Jennie menggeleng lalu meringsek di leher Lisa.

"Shit! Empuk sekali aaaggh!" Batin Lisa memejamkan matanya.

"Ekhm Nini" panggil Lisa.

"Ya Lili?" Jennie mendongak.

"Tidak bisakah berpikir sedikit dewasa? Seperti sekarang ini, aku pergi ke Thailand untuk merilekskan pikiran dan tubuhku. Aku memulangkan mu ke rumah orang tua mu agar kau berpikir dimana letak kesalahan yang kau buat. Juga, agar kau sedikit demi sedikit bisa berubah dan mengerti perasaanku"

"Dalam dua bulan kita akan menikah Nini, jangan bersikap seperti itu terus. Kita akan berkeluarga dan memiliki anak nantinya. Aku begini karena aku mencintaimu dan menyayangimu, Nini-yaa, aku tidak bermaksud menyinggung perasaan mu" Lisa mengelus sayang pipi Jennie.

"Lili, apakah selama ini sikap Nini membuat Lili pusing?" Mata Jennie berkaca-kaca menatap mata Lisa.

Lisa menghela nafas pelan, dia selalu lemah kala melihat Jennie bersedih.

"Sejujurnya ya, itu karena aku takut kehilanganmu Nini. Jangan berpikiran lain" Lisa mengecup kening Jennie.

"Bagiamana jika Nini tidak akan berubah? Bagaimana jika sifat kelakuan Nini akan seperti ini selamanya?" Jennie menatap dalam mata hazel Lisa.

Lisa juga menatap mata kucing Jennie, tatapannya penuh kasih dan kelembutan.

"Nini, mustahil jika manusia tidak bisa berubah. You can do it baby, I trust you" Lisa menyatukan kening mereka.

"Mulailah dengan selalu mengabari ku dimana pun Nini berada, jangan pergi tanpa sepengetahuan dariku, dan tidak boleh pulang lewat dari jam tujuh malam. Aku akan tetap memperhatikan mu Nini, jangan takut dan merasa gelisah jika aku tidak memperhatikan mu lagi. Kau hidupku dan aku akan selalu memperhatikan tentangmu"

"Bagaimana, kau bisa melakukannya Nini?" Lisa menangkup pipi Jennie.

Jennie memejamkan mata sejenak kemudian membalas dengan anggukan kecilnya.

"Nini akan mencoba Lili"

Lisa tersenyum, menegcup bibir Jennie dan menggesekkan hidungnya di hidung Jennie.

"Aku sangat mencintaimu Nini, sungguh.. semesta alam pun mengetahui itu. I love you so much my baby" Lisa mengecup lama bibir Jennie, lalu melumatnya dengan lembut dan penuh cinta.

"Nini juga sangat mencintai Lili, banyak banyak sampai tidak terhingga. I love you too my earth" balas Jennie setelah ciuman mereka terlepas.

"Ayo tidur, bayi tidak boleh bergadang" Lisa memencet pipi bulat Jennie.

"Hihihi Lili.." malu Jennie bersembunyi di leher Lisa.

"Aughh ringan sekali" Lisa berbaring dengan Jennie di atas tubuhnya.

"Ya Lili, Nini tidak berselera makan" Jennie cemberut memainkan kancing piyama Lisa.

"Maksudku berat Nini, itu agar kau tidak merajuk aku katakan berat. Heheh mianhe Nini-ku" batin Lisa terkekeh.

"Nanti saat bangun tidur aku akan memberikan Nini makanan yang enak dan lezat. Sekarang ayo pejamkan mata bayiku" Lisa menepuk-nepuk pantat Jennie.

"Hihihi Lili menyuapi Nini makan, kan" Jennie menggaruk-garuk dagu Lisa.

"Of course baby" Lisa tersenyum mencubit pipi mandu Jennie.

"Yeyyy aciiik! Telimakasih Lili.." Jennie membuat suara bayi dan melabuhkan banyak kecupan di wajah Lisa.

Chup

Chup

Chup

"Hahahaha hahaha" Lisa tertawa merasa geli tapi dia menyukainya. Pipinya basah akibat Jennie tidak berhenti mengecupi pipinya.

"Aaaaaaak! Lili..." Kini giliran Jennie yang memekik, bagaimana tidak? Lisa dengan jahil meremas kedua payudara nya.

"Hehe tidak senagaja baby. Piss" Lisa menyengir dan setelah itu memeluk sayang tubuh Jennie.

"Nakal" Jennie memukul pelan pundak Lisa.

Lisa hanya berdehem dan seakan membenarkan ucapan Jennie.

•••

Tbc

05/06/23

Kaya ada manis-manis nya.

Vote komen lanjut.

nininja [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang