Author pov."Aaaaak tidaaak! Nini tidak tahan.. Nini tidak tahan di pisahkan dengan Lili. Huwaaaa Nini mau bersama Lili saja Eomma, ini terlalu menyiksa untuk Nini" rengek Jennie berguling-guling di atas kasur.
Eomma Kim menatap datar putri manjanya, dia menggelengkan kepalanya dan memukul pantat Jennie setelahnya.
"Lebay sekali kau Nini, kau seperti kematian istri saja, ck, padahal baru tiga hari ini kalian berdua di pisahkan. Sabar, dalam empat hari lagi kalian berdua akan bertemu kembali. Dan itu di altar tempat yang paling istimewa" kata Eomma Kim.
"Aaah tetap saja itu lama Eomma, itu terasa seperti tiga tahun hik hik" rengek Jennie kembali berguling-guling di atas kasur, dan kali ini gadis mandu itu menendang bantal hingga jatuh ke lantai.
"Ck kotor" Eomma Kim mengambil bantal dan kembali meletakkannya di atas kasur.
"Pokoknya mau Lili, Nini mau Lili Eomma.." Jennie menendang bantal yang barusan di letakkan Eomma Kim.
Pukk
Eomma Kim memukul pantat Jennie, dia kesal karena putrinya itu terus menendangi bantal.
"Ambil" Eomma Kim melototi Jennie.
"Tidak mau" Jennie merajuk dan menelungkupkan tubuhnya.
"Ambil Jennie, Eomma marah serius"
"Nyenyenyee"
"Yaak, kau meledek Eomma eoh. Rasakan anak nakal" Eomma Kim mencubit pantat Jennie.
"Aaaaaahk sakit! Sakit Eomma!" Pekik Jennie, bagaimana tidak, Eomma Kim benar-benar mencubitnya.
"Siapa suruh tidak mendengarkan perkataan Eomma. Sekarang ambil bantal itu Jennie, kau harus berubah jangan terlalu kekanak-kanakan"
"Hmmp- menyebalkan" Jennie dengan perasaan campur aduk mengambil bantal yang dia jatuhkan tadi.
"Nini benci! Nini mau Lili hiksss.." Jennie menangis menutup wajahnya dengan bantal.
Eomma Kim tidak akan luluh, dia harus melatih Jennie agar menjadi istri yang baik.
"Menangis lah, tapi ingat hanya sampai sepuluh menit. Jika lewat maka Eomma akan memberikan hukuman untukmu" Eomma Kim berdiri bersiap keluar dari kamar Jennie.
"Hiks hiks h-hukuman apa Eomma" tanya Jennie masih dengan menyembunyikan wajahnya di bantal.
"Ulat bulu" setelah itu Eomma Kim keluar dari kamar putrinya.
"Huwaaaaa andwee.. Nini takut ulat bulu huwaaa andwee Eomma Nini tidak mau hiksss" Jennie terisak-isak membayangkan ulat bulu yang sangat gatal itu menempel di kulitnya.
-
Lisa pov.
"Perasaan ku tidak enak, aku terus kepikiran Jennie" aku berbicara pada teman-teman ku.
"Kau budak cinta Lalisa, kau hanya memikirkan Jennie di otakmu itu" kata Seulgi.
"Benar, Lisa terlalu bucin sehingga dia tidak memikirkan yang lain-lain selain Jennie si nakal itu" kata Rosé.
"Yaak chimpunk, jangan menjelek-jelekkan Nini-ku. Ingat Jennie itu akan menjadi adik ipar mu juga, aku katakan pada Jisoo baru tau rasa kau" kataku.
"A-ah yaah aku tidak menjelek-jelekkan Jennie-mu. Baiklah aku minta maaf, jangan katakan pada my love Jisoo oke?" Rosé terlihat gusar.
"Huweek my love Jisoo, alay sekali kau tupai" kata Bambam.
"Diam kau bambang, kau jomblo diam saja, ck" Rosé menatap tajam Bambam.
"Cih, aku punya banyak gadis kau tau"
"Cih, gadis bar iya"
"Kau-"
"Ssst, tidak ada yang boleh ribut disini. Kita ada disini untuk bersenang-senang bukan malah ribut" Seulgi menghentikan perdebatan dua orang yang selalu ribut jika kami sudah berkumpul.
"Ya ya baiklah. Maaf" Rosé dan Bambam akhirnya berbaikan.
"Aku merindukan Nini-ku" aku dengan lesu bersandar di pundak Rosé.
"Sabar anak ayam, ini baru tiga hari" Rosé mengusap kepalaku.
"Huhh, tapi terasa seperti tiga tahun Rosé"
"Budak cinta memang beda ya. Sangat lebay dan menggelikan" kata Bambam.
"Yang jomblo harap diam, kau tidak di ajak" aku melemparkan kulit kacang pada Bambam.
"Pppfftt-" aku melihat Seulgi menahan tawanya.
"Pacaran hanya buang-buang waktu dan aku tidak mau membuang-buang waktuku untuk itu" kata Bambam.
"Yakin deck?" Rosé menatap remeh ke arah Bambam.
"Benar adanya pacaran itu memang membuang-buang waktu, tapi jika tak mau waktumu terbuang sia-sia maka nikahi saja dan itu jauh lebih baik. Seperti aku, aku menikahi Irene karena aku ingin menghabiskan waktu bersamanya, bukan untuk membuang waktu. Paham?" Kata Seulgi.
Bambam berdecak, dia merasa kalah dengan perkataan Seulgi barusan.
Memang, lebih baik kita berkomitmen dari pada alurnya tidak jelas ke arah mana.
Seperti aku, sudah bertunangan dan dalam empat hari ini aku akan menikah dan Jennie akan resmi menjadi milikku seutuhnya.
•••
Tbc
16/05/23
Nini nakal sih. Bener sih kata ugi dan Lisa.
Vote komen lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
nininja [Jenlisa]√
FanfictionNini si ninja "aku adalah Nininja hahahaha!" "yaak Nini nakal, jangan sering keluar rumah aku bilang" plagiat menjauh cok! start : 03/04/23 end : 23/05/23 hanya halu gak usah bawa ke dunia nyata! CERITA KE 19.