Lisa pov."Huhh" ini sudah kesekian kalinya aku menghela nafas, aku tidak bisa tenang, pikiran ku disini dengan kejadian yang menimpa Jennie kala itu.
Kalian tau, aku bukan tanpa alasan melarang Jennie keluar dari rumah. Tiga bulan yang lalu gadis nakal itu hilang di culik seorang ahjumma yang lari dari rumah sakit jiwa.
Waktu itu aku tidak mempermasalahkan Jennie yang sering keluar dari rumah, aku membebaskannya karena aku tidak ingin dia meremas terkekang olehku.
Tiga bulan yang lalu Jennie ijin pergi ke taman, aku mengijinkannya dan mengatakan padanya akan menyusul setelah meeting selesai.
Saat setelah aku menyelesaikan meeting, aku pergi ke taman dan tidak menemukan disana. Awalnya aku begitu panik, aku terus mencarinya sampai dimana akhirnya aku terhenti melihat gelang tangan Jennie tergeletak di tanah.
Aku langsung menghubungi Jennie dan sialnya ponselnya tidak bisa di hubungi. Aku panik, berlari seperti orang kesetanan mencari-cari Jennie.
Aku melihat cctv, langsung berlari kesana dan meminta tolong untuk memeriksa cctv nya. Dan benar saja, Jennie-ku di tarik paksa seorang ahjumma berseragam rumah sakit jiwa.
Melihat itu aku tentu tidak tinggal diam, aku mengubungi pihak rumah sakit jiwa serta mengerahkan bodyguard dan polisi untuk menemukan Jennie. Aku juga ikut mencari Jennie, tidak peduli perutku keroncongan meminta diisi. Yang terpenting adalah Jennie-ku ditemukan dengan keadaan baik-baik saja dan tidak ada luka goresan di kulit bayinya.
Jennie tidak langsung bisa di temukan begitu saja, meskipun aku menyuruh bodyguard dan polisi, mereka tetap kesulitan mencari tunangan mungilku.
Aku frustasi, pikiranku berkecamuk memikirkan bagaimana Jennie di siksa atau bahkan di bunuh. Ouh saat itu aku akan benar-benar gila karena terus memikirkan hal-hal negatif tentang Jennie.
Dan setelah tiga hari mencari-cari Jennie, kami akhirnya menemukan kekasih hatiku di perumahan terpencil di desa yang tidak banyak penghuninya. Ahjumma itu sangat pintar ternyata, dia bersikap layaknya seperti orang sehat yang mengakali semua orang yang ditemuinya.
Jennie-ku di temukan dengan keadaan yang lusuh, tubuhnya mengecil dan pipi mandunya mengempes.
Aku menangis saat itu, merengkuh tubuh mungilnya dan membawanya ke gendonganku. Tubuhnya sangat ringan, aku seperti mengangkat kapas.
Alasan ahjumma menculik Jennie adalah karena dia menganggap Jennie putrinya yang telah meninggal beberapa tahun yang lalu. Dia gila karena itu, terus menganggap putrinya masih hidup.
Singkatnya ahjumma itu di bawa pihak kepolisian dan memulangkannya ke rumah sakit jiwa. Dan aku membawa Jennie ke rumah sakit untuk di periksa lebih lanjut.
Jennie terserang demam, terus muntah-muntah mengeluarkan isi perutnya. Tunangan mungilku lemah, imun tubuhnya tidak sama seperti imun orang pada umumnya. Dia mudah sakit jika kurang beristirahat, dan juga mudah kelelahan jika banyak beraktivitas.
Jadi, mulai dari kejadian itu aku memutuskan mengawasi Jennie dan tidak memperbolehkannya keluar dari rumah. Kecuali pergi bersamaku.
Kalian bertanya Jennie trauma atau tidak? Maka jawabannya adalah tidak! Malah sebaliknya aku yang menjadi trauma takut Jennie hilang lagi.
Jennie hanya membutuhkan waktu seminggu untuk pulih, lalu berulah lagi mengulangi kesalahan yang sama. Ck, benar-benar nakal. Itu sebabnya aku menamainya nininja, dia sangat nakal dan selalu pergi kemanapun yang dia mau. Dasar bayi!
Ceklek
Aku menoleh menatap pintu yang di buka oleh seseorang, aku bisa menebak itu adalah Nini-ku.
Aku tidak bergerak dari tempatku, berdiri di dekat jendela sambil melipat kedua tangannya.
Hug
Jennie memeluk tubuhku, dengan manja meringsek di leherku. Ck, kucing nakal ini minta di perhatikan.
"Mianhe, Nini minta maaf ya?" Jennie mendongak dengan wajah polosnya, apakah aku tega mengabaikannya? Tidak! Tunangan ku terlalu menggemaskan untuk di abaikan.
Aku menatapnya, aku selalu lemah jika di hadapankan dengan wajah imutnya.
"Aku hanya takut kejadian waktu itu terulang kembali, Nini" aku mengelus lembu pipi mandunya.
Jennie mempoutkan bibirnya, tangan mungilnya menarik wajahku lalu mengecup bibir ku.
Chup
"Apakah vitamin C-nya nya sudah membuat Lili membaik?" Dengan polosnya Jennie menatapku. Aarggh tunangan ku terlalu menggemaskan!
"Sayangnya belum, sepertinya membutuhkan lebih banyak vitamin C" aku cemberut.
"Baiklah, Nini akan memberikan Lili vitamin C agar Lili membaik" Jennie tersenyum mengusap pipi ku.
"Hemm, yang banyak ya" aku mengerucutkan bibirku.
"Otte Lili!" Dan setelah itu Jennie kembali menempelkan bibirnya di bibirku.
•••
Nininja nakal yang suka kabur-kaburan 😽🤏
tbc
08/04/23
Jadi gitu gaess.
Vote komen lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
nininja [Jenlisa]√
FanfictionNini si ninja "aku adalah Nininja hahahaha!" "yaak Nini nakal, jangan sering keluar rumah aku bilang" plagiat menjauh cok! start : 03/04/23 end : 23/05/23 hanya halu gak usah bawa ke dunia nyata! CERITA KE 19.