nininja / 23

4.1K 684 35
                                    


Author pov.

"Sssh aku gugup sekali" sedari tadi Lisa tidak berhenti meremas tangannya, dia sangat gugup karena sebentar lagi akan melangsungkan pernikahan dengan Jennie.

Pernikahan Jenlisa outdoor, di adakan di tepi danau dan dihadiri oleh tamu undangan yang penting-penting saja.

Lisa sudah di atas altar, dia memakai tuxedo berwarna putih lengkap dengan dasi kupu-kupu di lehernya.

Lisa sangat menawan di hari pernikahannya, dia begitu cantik dan tampan secara bersamaan. Orang-orang yang melihatnya bahkan hampir pingsan sangking menawannya keturunan Manoban.

"Rileks Lisa, tarik nafas dalam-dalam lalu buang" Rosé memegang pundak Lisa.

Lisa melakukannya, dia menarik nafas dalam-dalam lalu membuangnya.

"Huhh"

"Bagaimana?"

"Sedikit legah, tapi tetap saja aku gugup. Apalagi aku belum bertemu dengan Jennie selama seminggu ini, aku begitu merindukannya" lirih Lisa.

"Sabar, tunggu saja eoh, calon istri mu sangat cantik" Rosé tersenyum menepuk-nepuk pundak Lisa.

"Aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi Rosé, aku ingin Jennie"

Rosé hanya tersenyum lalu kembali bergabung dengan Seulgi dan Bambam.

"Dia gugup?" Tanya Seulgi.

"Hemm, wajar saja karena ini hari yang sangat istimewa untuknya" kata Rosé.

"Mukanya tegang sekali kkkhh" Bambam terkekeh.

"Lisa menawan sekali, para tamu undangan minder melihatnya. Termasuk aku" kata Seulgi.

"Benar, dia lebih tampan dari pada pria. Aigoo aku bisa membayangkan betapa bagusnya keturunan Lisa nanti" kata Bambam.

"Kkkkhh itu sudah pasti bodoh, keturunan Lisa serbuk berlian" kata Rosé yang di angguki oleh Seulgi.

Sedangkan di ruang make up..

"Jangan gugup Jennie, tenangkan dirimu" Jisoo memegang kedua bahu adiknya.

"Aku tidak bisa eonnie, aku terlalu gugup" Jennie mengigit bibirnya dan meremas tangannya.

"Benar Jennie, kau harus bisa tenang. Hilangkan beban di pikiran mu, ini hari istimewa mu ingat" kata Irene.

"Rileks Jen, tarik nafas dalam-dalam lalu buang dengan perlahan" kata Joy.

Jennie menutup matanya, menarik nafas dalam-dalam lalu membuangnya dengan perlahan.

"Hufff.." Jennie menghembuskan nafasnya.

"Jangan takut, kami akan selalu ada di samping mu" Nayeon dengan lembut mengusap lengan Jennie.

Perlahan-lahan Jennie membuka matanya, dia melihat dirinya dari pantulan cermin dan meyakinkan dirinya sendiri bahwa dia bisa dan tidak akan gugup lagi.

"Nini harus bisa, tidak boleh takut dan cemas okey" kata Jennie pada pantulan kaca.

"Oke, fighting!" Jennie menyemangati dirinya.

Keempatnya tersenyum melihat tingkah menggemaskan Jennie.

"Tidak perlu cemas Nini-yaa, kau sangat cantik, Lisa akan langsung terpesona melihat mu" kata Jisoo.

"Benarkah eonnie?" Mata Jennie berbinar.

"Eum, jangan gugup lagi okey" Jisoo mengelus pelan kepala Jennie.

"Nee eonnie, xixixi" Jennie mengangguk menampilkan gummy smile nya.

"Kiyowoo" mereka ingin mencubit pipi Jennie tapi tidak bisa karena itu akan merusak riasan di wajah cantik Jennie.

Ceklek

"Nini" Appa kim masuk kedalam.

"Appa" Jennie berdiri merentangkan tangannya.

Appa Kim menatap putri bungsunya, dia merasa haru melihat bagaimana cantiknya Jennie mengunakan gaun berwarna putih. Sedih dan bahagia bercampur menjadi satu sekarang.

"Putri Appa cantik sekali" Appa Kim memeluk Jennie.

"Hihihi tentu saja Appa" Jennie tersenyum.

"Kajja, Lisa sudah menunggu" kata Appa Kim dan Jennie mengangguk merangkul lengan Appa nya.

"Ayo semuanya" ajak Appa Kim.

"Nee Appa/uncle" mereka mengangguk.

Appa Kim dan Jennie berjalan di depan, Jisoo dan Irene berjalan di belakang dengan berdampingan begitu juga dengan Joy dan Nayeon.

Sesampainya di tempat, Jisoo dan yang lainnya memisahkan diri dari Jennie dan Appa Kim.

Jennie melengkungkan bibirnya kebawah, dia ingin menangis melihat wajah orang yang sangat di rindukannya.

Lisa juga sama, di atas altar sana matanya sudah berkaca-kaca memandangi Jennie.

"Nini~" gumam Lisa.

"Lili~" balas Jennie.

"Ayo princess" Appa Kim kembali berjalan menuntun Jennie menghampiri Lisa.

Jennie meremas lengan Appa Kim, jujur dia sangat terharu dan bahagia karena hari ini dia akan menikah dengan Lisa orang yang paling di cintai nya.

"Lisa, Appa titip putri Appa padamu. Jangan sakiti dia karena Appa tidak pernah menyakitinya. Sayangi dia seperti kau menyayangi ibumu. Cintai dia seperti kau mencintai dirimu, Appa mohon jaga anak Appa baik-baik Lisa. Appa mempercayai mu Lisa-yaa" Appa Kim menitikkan air matanya menyatukan tangan Jennie dan Lisa.

"Aku akan Appa" Lisa tersenyum menggenggam tangan Jennie.

Appa Kim mengangguk, menepuk pundak Lisa kemudian beranjak menghampiri istrinya.

"Hei" Lisa tersenyum mengusap pipi Jennie.

Jennie malu-malu, dia tersenyum dengan pipi merona merah.

"Sangat cantik" Lisa mencium punggung tangan Jennie.

"Bisa kita mulai?" Kata pendeta yang sudah berdiri di hadapan Jenlisa.

"A-ah nee" Lisa dan Jennie mengangguk.

Acara di mulai, Lisa dan Jennie sama-sama mengucapkan janji suci pernikahan dengan sangat yakin dan lancar.

Setelah itu keduanya memasang cincin di jari manis secara bergantian.

"Kalian telah resmi menjadi sepasang istri. Silahkan cium istri anda Lalisa" kata pendeta.

Lisa berdehem, dia mengulum bibirnya menatap lembut wajah Jennie.

Jennie juga, dia menatap mata Lisa dan menjadi gugup sekarang.

"I love you Jennie" Lisa menangkup wajah Jennie, mendekatkan wajahnya bersiap mencium bibir Jennie.

"I love you more Lisa" balas Jennie setelah itu dia merasakan bibir Lisa menempel di bibirnya.

Prok

Prok

Prok

Tepuk tangan meriah para tamu undangan menyaksikan kebahagiaan Jenlisa.

Ciuman mereka terlepas dengan kening yang saling menempel.

"Aku sangat merindukanmu Nini, sangat.." Lisa mengelus bibir Jennie.

"Nini juga.." lirih Jennie menatap dalam mata Lisa.

"Kau sudah resmi menjadi nyonya Manoban Nini. Istriku~" Lisa mengecup lama kening Jennie.

Chup

"Aww" Jennie malu menyembunyikan wajahnya di leher Lisa.

"Begitu menggemaskan" Lisa memeluk erat tubuh istrinya dan meletakkan dagunya di bahu istrinya.

"Lili tampan, Nini berdebar" bisik Jennie dan tawa Lisa lepas mendengarnya.


•••

Tbc

20/05/23

Udah sah ya.

Vote komen lanjut.

nininja [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang