Lisa pov.Setelah acara selesai aku dan Jennie memutuskan pulang dan beristirahat di kamar. Tentunya karena kami pengantin baru yang ingin menghabiskan waktu berdua.
Jennie terus mengeluh capek meladeni para tamu undangan. Bagaimana tidak, sepanjang acara berlangsung banyak rekan kerja yang menyapa kami dan kami tentu membalasnya dengan senyuman yang tak pernah pudar dari bibir kami.
Rasanya bibir ku hampir robek karena banyak tersenyum.
Saat ini Jennie tengah mandi, aku duduk di kasur menunggu giliran ku.
Ekhm, kenapa tidak mandi berdua saja? Mmm sejujurnya aku gugup, aku merasa berdebar dan sangat tegang di malam pertama kami ini.
Ceklek
Pintu terbuka, menampakkan Jennie dengan balutan bathrobe nya.
Glup
Aku meneguk kasar air ludahku, mataku tidak berkedip melihat belahan dada istriku yang terekspos.
Istriku sangat harum, baunya menyeruak memenuhi kamar kami.
"Lili" Jennie tersenyum dan berjalan mendekati ku.
Senyumnya sangat manis, jalannya cukup anggun dengan rambutnya yang di cepol asal. Itu sangat seksi di mataku.
Ughh begitu panasnya istriku.
"A-ah aku mandi dulu" aku lari terbirit-birit masuk kedalam kamar mandi, bersandar di balik pintu sambil memegangi dadaku.
Aku lemas, jantungku berdetak lebih kencang sekarang.
"Huh huhh tenang Lisa, kau tidak boleh gugup" aku menenangkan diriku.
"Jennie sudah menjadi istrimu bodoh, lakukan apa yang ingin kau lakukan" aku menepuk-nepuk dadaku.
Baiklah, aku ingin mandi setelah itu mmm yah pasti kalian tau maksudku.
Aku membuka baju, menghidupkan shower dan mulai membasahi tubuhku.
Aku hanya perlu waktu tujuh menit untuk mandi, tidak perlu berlama-lama karena nanti aku akan mandi juga.
Setelah ku ikat tali bathrobe ku di pinggang, aku langsung melangkahkan kakiku keluar dari kamar mandi.
Ceklek
"Astaga!" Aku tersungkur, sangking terkejutnya melihat Jennie bertelanjang bulat di atas kasur.
Jennie memiringkan kepalanya menatapku, dia tersenyum dan melambaikan tangannya.
Shit! Tampangnya seperti tidak berdosa sekali karena telah membuatku terkejut.
Lalu Jennie kembali memainkan ponselnya, dia bersenandung kecil sambil membuka tutup kakinya.
Fuck! Jennie benar-benar sesuatu!
Aku mendekatinya, mengukung tubuh mungilnya dan menyingkirkan ponselnya dari tangannya.
"Aaaah Lili.. itu game Nini masih awal nanti Nini kalah, kembalikan" rengek Jennie mencoba menjangkau ponselnya di atas nakas.
Aku menggeleng dan memasukkan ponselnya ke dalam laci.
"Nini, kenapa bertelanjang?" Aku bertanya dengan suara beratku.
Jennie tersenyum lalu mengalunkan lengannya di leher ku.
"Di suruh Eomma" jawabnya seperti tidak ada beban sama sekali.
Jinjja?! Di suruh Eomma? Yang benar saja Jennie Manoban.
"Di suruh Eomma?" Aku menetralkan suaraku.
"Eum. Nini harus bertelanjang di atas kasur, tidak boleh pake baju sebelum Lili memasuki Nini. Begitu kata Eomma" kata Jennie dengan polosnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
nininja [Jenlisa]√
FanfictionNini si ninja "aku adalah Nininja hahahaha!" "yaak Nini nakal, jangan sering keluar rumah aku bilang" plagiat menjauh cok! start : 03/04/23 end : 23/05/23 hanya halu gak usah bawa ke dunia nyata! CERITA KE 19.