nininja / 13

4.7K 706 27
                                    


Lisa pov.

"Ssh perih Lili" aku menatap Jennie, matanya terpejam begitu merasakan tetesan betadine di lututnya.

"Tidak apa-apa Nini, perihnya hanya sebentar" aku meniup pelan lutut Jennie.

"Sakit" cicitnya.

Aku mendongak, menggenggam kedua tangannya lalu mengecupnya dengan lembut.

"Nini cengeng" aku tersenyum dan mengacak poninya.

"Issh Liliii!" Kkkh Jennie selalu kesal jika aku mengacak poni imutnya.

Chup

Aku mengecup bibir mungilnya.

"Lagi" kan? Dasar Jennie mandu si penyuka ciuman.

"Tidak mau" aku menggeleng sambil menggerakkan jari telunjukku.

"Aaah Lili.. kisseu kisseu" rengek Jennie mempoutkan bibirnya.

"No" aku tetap menggeleng.

"Aaaak cium Nini!" Pekik Jennie.

"Sssh suaramu nyaring sekali Nini" aku menutup telinga.

"Makanya cium Nini" Jennie menunjuk-nunjuk bibirnya.

"Tidak, kau belum mandi. Lihat, kau masih memakai piyama kucingmu Nini, kau bau iiihh" aku pura-pura menutup hidungku.

Jennie mengerucutkan bibirnya, memainkan ujung piyamanya dan mengayunkan kakinya.

"Nini tidak sempat mandi Lili, Nini kabur dari rumah sebelum Appa dan Eomma bangun. Huff Nini menjadi anak nakal lagi" Jennie merosotkan bahunya.

Aigoo gadis ini, pasti sekarang Eomma dan Appa sangat panik mencari keberadaan gadis nakal ini. Benar-benar nakal.

"Setidaknya ijin dulu jika ingin pergi, agar Eomma dan Appa tidak panik" kataku sambil mengabari Eomma dan Appa tentang keberadaan putri manja mereka.

"Issh Nini rindu Lili, Nini tidak bisa menahan rindu walupun itu hanya satu detik. Itu makanya Nini nekat kabur menemui Lili disini" Jennie cemberut, kkkhh lebay sekali.

"Tetap saja kau membuat orang rumah khawatir, Nini. Lain kali jangan begitu okey, tidak baik" aku mengusap pipinya.

"Eum" Jennie mengangguk-angguk kepalanya.

"Bagus" aku tersenyum dan melabuhkan kecupan di pipinya.

"Hihihi love you Lili" Jennie memeluk leherku.

"I love me too" aku terkekeh menggodanya.

"Aaak Lili.." Jennie merengek memukul-mukul pundak ku.

"Iya iya i love you too Nini" aku mengecup sayang pipi mandunya.

"Hihihi gendong Nini" Jennie melingkarkan kakinya di pinggangku.

"Lap badan dulu okey" aku membawanya kedalam kamar mandi.

"Eum" Jennie manggut-manggut.

Aku mendudukkan Jennie di kloset, berjongkok dan membuka kancing piyamanya. Ekhm, ini godaan yang sulit jika aku sudah melucuti pakaiannya.

"Besar sekali" gumam ku saat melihat payudara tunangan ku.

"Kenapa Lili?" Jennie memiringkan kepalanya menatap ku.

"A-aniya, bukan apa-apa" aku tersenyum canggung.

"Owh. Buka celana Nini, Lili" aku mengangguk dan membuka celananya.

Shit! Mataku langsung di suguhkan dengan paha mulus dan area bawahnya yang begitu menggoda. Tahan Lisa, kau harus bisa!

Aku mendongak, menatap wajah polos Jennie yang juga ikut menatapku kearah ku. Hissh, hormon sialan! Aku tidak akan merusak Nini-ku sebelum aku menikahinya!

"Cantik" aku tersenyum mengusap pipinya.

"Nini tau" malu Jennie sambil memegang tanganku yang berada di pipinya.

"Hemm" aku mengecup bibirnya sebelum aku membersihkan tubuhnya.

"Aaahh Lili.." upss, aku tidak sengaja menekan dadanya. Mianhe Nini, Lili-mu sedikit nakal. Hehehe sekali-sekali, piss.



•••

Tbc

26/04/23

Balik lagi 🤗

Lili agak nakal hemm.

Vote komen lanjut.

nininja [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang