nininja / 10

4.6K 716 58
                                    


Author pov.

Pagi ini Jennie si gadis nakal itu tengah di sidang oleh Lisa, dia menunduk memainkan jemarinya ketika Lisa mengomelinya tanpa henti.

"Kenapa kau keluar rumah Jennie Manoban?" Lisa berkacak pinggang menatap tunangan nakalnya.

"Amm i-itu perayaan ulang tahun Irene Lili, Nini tidak enak jika tidak menghadirinya" jawab Jennie takut-takut.

"Jadi? Karena itu kau nekat melanggar janjimu untuk keluar rumah tanpa ada aku di sampingmu, begitu?"

Jennie mengangguk dengan pelan.

"Lili tidak akan mengijinkan Nini pergi, itu sebabnya Nini pergi dengan sendiri. Mianhae Lili, Nini mengaku salah" sedih Jennie mencebikkan bibirnya.

"Seharusnya kau mengajakku juga, aku bisa menemanimu kesana" kesal Lisa.

"Tidak bisa Lili, pesta itu hanya kami-kami saja. Tidak boleh ada pasangan"

"Aisshh jinjja" Lisa mengacak rambutnya.

"Jangan marah Lili, Nini minta maaf ya" Jennie menggenggam tangan Lisa.

"Dan kau mabuk? Serius Jennie? Kau ingin menjadi gadis yang benar-benar nakal, eoh?" Lisa mengeraskan rahangnya.

Jennie mengulum bibirnya, dia benar-benar merasa bodoh karena telah penasaran dan meminum, minuman beralcohol itu.

"Nini penasaran Lili" cicit Jennie dan Lisa terhenyak mendengarnya.

"Penasaran? Apa kau bercanda Jennie? Kau meminum bir itu karena kau penasaran? Jinjja? Waaaah hebat sekali" Lisa terkekeh bertepuk tangan.

Jennie cemberut, dia sudah mengaku salah tapi Lisa seakan ingin memarahinya lebih lama. Menyebalkan!

"Mianhe Lili" hanya itu yang diucapkan Jennie.

"Minta maaf terus, besok-besok kau pasti mengulanginya lagi. Huh, aku bahkan hampir bosan mendengarnya. Kau nakal dan susah di atur" Lisa memijit pelipisnya. Dia pusing dengan tingkah laku Jennie.

Jennie melengkungkan bibirnya kebawah, merasa sedih dengan perkataan Lisa.

"Hmmph hik hiks" Jennie mulai terisak kecil.

"Ya selalu begini, menangis agar aku luluh padamu. Kali ini tidak Jennie, aku tidak akan luluh" Lisa melipat kedua tangannya.

"Hiksss.." Jennie terisak meremas ujung bajunya.

"Kalau perlu lebih kencang lagi" kata Lisa.

"Huwaaaa Lili jahat! Tidak sayang Nini lagi hiksss hiks.." Jennie mengencangkan tangisannya.

"Ya aku yang paling jahat di matamu"

Jennie kesal, dia mengambil bantal dan melemparkannya ke wajah Lisa.

Puk

Tepat sasaran bantal itu mengenai wajah rupawan Lisa.

"Hemm mulai mulai" datar Lisa.

"Hikss jahat! Lili memang jahat pada Nini.." Jennie menatap Lisa dengan tatapan sendunya.

"Hemm"

"Lili j-jahat, mmph terus mengurung Nini di rumah besar ini. Hiksss Nini juga butuh hiburan, tidak di rumah saja melakukan kegiatan  berulang-ulang. Lili hiks terus berpikiran buruk tentang Nini, padahal selama Nini pergi Nini aman-aman saja hiks Nini tidak di culik dan mmph- Lili juga memantau Nini dari jauh. Lili terlalu over, Nini tidak suka! Hiksss.." keluar sudah unek-unek Nininja nakal.

Lisa yang mendengar itu memejamkan matanya, dia berpikir apa dia sudah keterlaluan melarang-larang Jennie? Apa dia egois? Tapi itu demi kebaikan Jennie agar kejadian tiga bulan yang lalu tidak terulang kembali.

Lisa mengangkat kepalanya ke atas, memejamkan matanya dan menghirup udara sebanyak mungkin.

"Huhh" Lisa menghembuskan nafasnya dengan pelan, kini tatapannya beralih menatap Jennie tunangannya.

Jennie terus terisak, merasa emosional telah menumpahkan keluh kesahnya.

Lisa mendekati Jennie, dia menunduk dan merengkuh tubuh gadis mungilnya itu.

"Mianhae, maaf karena kau merasa aku mengurung mu di rumah besar ini. Mianhae Nini-yaa, aku tidak akan melarang-larang mu lagi.." lirih Lisa mengusap lembut punggung Jennie.

"Hiksss Lili.." Jennie membalas pelukan Lisa, menangis kencang di dada gadis jakung itu.

"Ssh mianhae, mianhae Nini-yaa~" Lisa menitikkan air matanya.


•••

tbc

12/04/23

Sama-sama salah sih menurutku.

Vote komen lanjut.

nininja [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang