epilog.

6.2K 678 33
                                    


Author pov.

"Hmmph hmmp myy.." gadis kecil Jenlisa yang kini berusia satu tahun satu bulan mencebikkan bibirnya ke bawah bersiap untuk menangis.

Namanya Jelly Alice Manoban, di panggil Lily oleh Jennie dan Lisa.

Jelly, itu Jennie sendiri yang memberikan nama untuk putrinya.

Saat mengandung, Jennie kerap sekali memakan jelly, dia menyukainya sampai-sampai dia mempunyai banyak stokan di rak khusus snack milik nya.

Sangking sukanya dengan jelly Jennie ingin menamai anaknya dengan Jelly. Menurutnya itu lucu dan menggemaskan.

Awalnya Lisa tidak setuju, dia menentang karena itu nama makanan. Tapi Jennie bersikeras, dia bahkan menangis keras agar Lisa menerima nama Jelly di berikan pada putrinya.

Jennie juga mengancam jika Lisa tidak mengijinkan maka dia tidak akan mau melahirkan alias merajuk tidak mau mengeluarkan putrinya. Heol! Lisa di buat tercengang dengan ancaman istrinya. Dan dengan berat hati Lisa menerima nama Jelly dan menambahkan nama Alice agar kebaikan selalu menyertai putrinya.

Jadilah namanya Jelly Alice Manoban.

Jennie tentu senang, dia merasa bangga karena telah memberikan nama yang menggemaskan untuk putrinya.

Jelly terlahir gembul, pipi dan matanya seperti Jennie, sedangkan hidung dan bibirnya mirip dengan Lisa.

"Uwaaaa! Da- da~" tangisan si kecil semakin keras, gadis kecil itu mengepak-ngepakkan kakinya dan mengepalkan tangannya kuat-kuat.

Ceklek

Lisa yang barusan keluar dari kamar mandi langsung berlari menghampiri baby box putrinya.

"Umumumu anak Dadda, ssst sst Dadda disini nak" Lisa mengangkat Lily ke gendongannya, menimang-nimang gadis kecil itu agar berhenti menangis.

"Mmph huh myy.." tangisan Lily merendah, dia mengangkat kepalanya dan menatap Lisa dengan mata kucingnya.

"Mommy? Wait, dimana Mommy Lily?" Lisa juga bingung, perasaan tadi masih tidur, begitu pikirnya.

"Nghh my" Lily mulai rewel, mendusel di dada Lisa dengan tangan mungilnya menarik-narik piyama wanita jakung itu.

"Owh gawat! Dia mencari susu. Nini anakmu mau susu" Lisa bergegas keluar dari kamar.

"Hik hik yuyuyuu" rengek Lily menggeliat

"Nini Nini Nini, kau dimana honey" Lisa mencari-cari Jennie.

"Oh gosh Jennie-yaa, susu" Lisa kelimpungan karena belum menemukan keberadaan istrinya.

"Da- da! Yuyuyuu hik hik" Lily semakin rewel meminta susunya.

Ceklek

"Li-"

"Ah syukurlah. Nini ini palli, Lily ingin uyyu. Darimana saja ck" Lisa menyerahkan Lily pada Jennie.

Jennie tidak sempat menjawab karena Lily semakin merengek mendusel di dadanya.

"Ssh iya nak, uyyu hemm" Jennie membuka kancing piyamanya dan mengeluarkan payudaranya dari bra.

"Yuyuyuu" Lily mencebikkan bibirnya kebawah.

"Nee, ini hisap lah baby" Jennie mengarahkan putingnya ke mulut Lily.

Gadis kecil itu langsung menerimanya dan menghisap sumber energinya.

Lalu Jennie melangkahkan kakinya ke arah sofa. Lisa mengikutinya dan duduk di samping istrinya.

"Darimana saja?" Kini nada bicara Lisa melembut menanyai istrinya.

nininja [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang