Author pov."Huwaaaa Lili.. Nini sudah tidak tahan lagi disini, Nini tersiksa" rengek Jennie mengadu pada Lisa.
"Sabar Nini, tinggal satu hari lagi kita akan bertemu. Sabar hemm" Lisa menenangkan Jennie.
"Tidak mau! Please Lili, datang ke rumah Nini, Nini di kurung di kamar oleh Eomma. Selamatkan Nini dari ibu naga itu hiks jebbal.." tangis Jennie mengingat betapa tegasnya Eomma Kim selama enam hari ini.
Lisa menghela nafas berat, jujur dia kasihan melihat tunangannya menangis. Dia tidak tega. Tapi di satu sisi dia tidak ingin melanggar janjinya untuk menemui Jennie.
"Maaf Nini, aku tidak bisa"
"Hiksss Lili.." Jennie terisak meremas selimutnya.
"Sssh jangan menangis Nini, aku tidak bisa menghapus air matamu sekarang. Please berhenti menangis baby, aku ikutan sedih"
"Hiks m-makanya Lili datang kesini untuk menghapus air mata Nini. Nini sangat merindukan Lili, cepat datang kesini Lili, Nini mohon~" lirih Jennie.
"Nini sayang, hanya satu hari lagi. Aku mohon bertahanlah, aku juga sangat merindukan mu disini" Lili menghela nafas panjang.
"Nini tidak suka Eomma, hikss Eomma menjadi tegas dan itu berkali-kali lebih menyebalkan di mata Nini. Melakukan ini salah, melakukan itu juga salah, semua salah di mata Eomma! Hikss Eomma jahat terus memerintah Nini belajar memasak, Eomma juga jahat menyuruh Nini membersihkan kamar, Eomma jahat memarahi Nini jika Nini tidak bisa melakukan apa yang Eomma perintahkan. Hiksss Nini sedih, mau Lili, Nini mau peluk~" Jennie mengeluarkan keluh kesahnya selama enam hari ini.
Lisa terenyuh, dia bisa merasakan kesedihan tunangannya. Tapi dia tidak bisa menyalahkan Eomma Kim, bagiamana pun juga yang di lakukan Eomma Kim itu adalah bentuk rasa sayangnya pada putrinya. Bukan untuk menyiksa, itu untuk melatih Jennie agar dia menjadi istri yang baik, bisa memasak untuk Lisa dan membersihkan kamar mereka tanpa bantuan dari maid. Karena menurut Eomma Kim kamar itu privasi, jadi sudah sewajarnya kita sendiri yang membersihkannya.
"Nini, aku juga ingin memelukmu saat ini juga, sungguh. Tapi aku tetap tidak bisa datang kesana, mianhe eoh, satu hari lagi Nini bertahanlah aku mohon" Lisa mengigit bibirnya dan meremas jemarinya.
Jennie semakin terisak, merasa sedih karena di saat-saat seperti ini Lisa tidak ada untuk memeluknya. Hatinya tidak karuan, dia membutuhkan pelukan hangat Lisa dan kecupan sayang dari Lisa.
"Nini sedih~"
Tutt
Setelah itu panggilan di matikan secara sepihak oleh Jennie.
"Huhhh" Lisa menghela nafas kasar, beranjak dari tempat tidurnya dan pergi ke kamar mandi untuk berendam. Dia ingin merilekskan pikirannya.
-
Jennie pov.
Lili menyebalkan, aku hanya ingin di peluk dan di cium.
Sungguh aku sangat bersedih hati sekarang, Eomma tidak bisa di ajak bercanda. Selalu berucap tegas dan tidak tanggung-tanggung untuk memarahiku jika aku salah.
Aku meredam wajahku di bantal dan berteriak setelahnya.
"Aaaaaaak!"
"Eomma Kim menyebalkan! Eomma Kim jahat! Eomma Kim tidak sayang Nini lagi! Aaaaaaak!" Aku berteriak menumpahkan kekesalanku.
Ceklek
"Yaak Jennie, teriakan mu itu sampai terdengar ke luar. Kau ingin Eomma pukul eoh"
"Ya pukul saja Nini! Pukul sekarang!" Aku mendekati Eomma, memberikan tanganku untuk di pukul.
KAMU SEDANG MEMBACA
nininja [Jenlisa]√
FanfictionNini si ninja "aku adalah Nininja hahahaha!" "yaak Nini nakal, jangan sering keluar rumah aku bilang" plagiat menjauh cok! start : 03/04/23 end : 23/05/23 hanya halu gak usah bawa ke dunia nyata! CERITA KE 19.