nininja / 11

4.9K 754 38
                                    


Author pov.

"Nini-yaa, aku pergi ke Busan hari ini. Akan menginap selama dua hari, dan aku akan mengantarkan mu ke rumah Eomma" kata Lisa sambil memakai blazer nya.

Jennie menatap punggung Lisa, saat ini dia duduk di tepi kasur dengan kaki yang di ayun-ayunkan. Cemberut, gadis manja itu melipat kedua tangannya, tidak ingin Lisa jauh dan pergi meninggalkannya.

Karena belum mendapatkan jawaban, Lisa memutar tubuhnya menatap sang bayi besar.

Lisa menghela nafas, mendekati Jennie dan ikut duduk di sampingnya.

"Wae?" Lembut Lisa dan merapikan anak rambut Jennie.

Jennie semakin mengerucut bibirnya, menekuk wajahnya dan terus mengayunkan kedua kaki mungilnya.

"Wae Nini-yaa? Kenapa hanya diam saja?" Lisa mengelus pipi Jennie.

Jennie menutup mulutnya tidak mau menjawab pertanyaan Lisa.

Lisa tersenyum lembut, dia memeluk pinggang Jennie lalu mengangkat tubuh gadis gembil itu ke pangkuannya.

"Aaaak!" Jennie terkejut.

"Sssh mianhe" Lisa mengusap lembut punggung Jennie.

Jennie menghela nafasnya, menidurkan kepalanya dengan manja di bahu Lisa lalu memeluk leher Lisa dan memejamkan matanya.

"Bayi kucingku" gumam Lisa menepuk-nepuk punggung Jennie.

"Lili" Jennie mendongak menatap Lisa.

"Hemm" Lisa menatap mata kucing Jennie.

"Jangan pergi, Nini tidak mau di tinggal sendirian"

"Nini di rumah Eomma untuk dua hari ini, ada Jisoo juga disana. Nini tidak sendirian" Lisa mengecup kening Jennie.

"Tapi tetap saja Lili tidak ada di samping Nini" Jennie cemberut.

"Kkkhh aku bekerja Nini, untuk menghidupi mu dan membahagiakan mu. Kiyowoo" Lisa mencubit gemas hidung Jennie.

"Issh Lili.." rengek Jennie memukul pelan tangan Lisa.

"Hanya dua hari, Nini di rumah Eomma dulu hemm" bujuk Lisa menciumi pipi mandu Jennie.

Jennie menghela nafas berat, jika melarang Lisa percuma saja rasanya, dia tetap akan pergi karena ini pekerjaannya.

"Tidak bisakah sehari saja, Lili?" Jennie menangkup pipi Lisa dengan tangan kecilnya.

Lisa menggeleng dengan bibirnya yang kini mengerucut akibat Jennie menekan kedua pipinya.

"Itu sudah paling cepat Nini, seharunya tiga hari tapi aku menjadikannya dua hari karena aku tau tunangan kecilku akan menangis jika aku pergi terlalu lama" Lisa memegang kedua tangan Jennie yang masih berada di pipinya.

"Huhh, itu seperti dua tahun Lili" lesu Jennie.

"Hahaha itu berlebihan Nini, aku hanya dua hari di Busan" Lisa mengambil tangan Jennie lalu mengecupnya.

"Lama.." cicit Jennie mempoutkan bibirnya.

Lisa gemas, dia memajukan bibirnya untuk mengecup bibir Jennie berulang kali.

Chup

Chup

Chup

"Manis" Lisa mengusap bibir bawah Jennie.

"Hihihi Nini cua" Jennie tersenyum malu.

"Tetaplah tersenyum Nini, kau cantik" Lisa mengelus pipi Jennie dengan ibu jarinya.

"Nini tau" Jennie malu-malu Leo.

"Menggemaskan sekali" Lisa memeluk erat tubuh mungil Jennie. Menenggelamkan wajahnya di leher Jennie dan mencium leher gadis kucing itu.

"Nghhh L-lili mmph" Jennie menegang, mengigit bibirnya begitu Lisa menghisap kulit lehernya.

Chup

Lisa melabuhkan kecupan basah pada bekas hisapannya.

"Mine" Lisa mengelus tanda kemerahan di leher Jennie.

"Lili, sakit" Jennie melengkungkan bibirnya kebawah.

Lisa tersadar, segara ia berdiri dan menimang-nimangnya tubuh Jennie.

"Ssshh mianhae baby, aku terbawa suasana. Mianhae hemm" Lisa mengecup kening Jennie guna menyalurkan kasih sayangnya.

Jennie mengangguk sambil mengucek kedua matanya.

"Shit! Hampir saja!" Batin Lisa mengumpati dirinya.

-

"Baiklah, saya akan menanamkan saham di--"

Brak

Pintu di buka secara kasar, menampakkan seorang gadis berjalan mendekati Lisa. Rambut gadis itu tampak acak-acakan dengan piyama kucing yang masih menempel di tubuhnya.

"Lili huwaaa.. Nini terjatuh hiks hikss sakit.." Jennie merentangkan tangannya ingin Lisa menggendongnya.

Ya itu Jennie, si gadis nakal yang tiba-tiba muncul di ruang meeting Lisa.

"Astaga Jennie?!" Lisa membulatkan matanya, terkejut dengan kehadiran tunangan nakalanya.

•••

tbc

13/04/23

Nininja nya beraksi xixi.

Vote komen lanjut.

nininja [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang