SHIBAL!!!

149 7 9
                                    

"Sialaaaaaaaan!!!!!!" Maehwa melemparkan tas kulit berisi buku-buku partiturnya dari sekolah.

Eomma masuk ke dalam kamarnya karena khawatir tiba-tiba Maehwa pulang dengan kesal dan mengumpat keras.

"Ada apa denganmu?" Tanya Eomma. Maehwa melirik tajam ibunya.

"Eomma" katanya tajam menatap ibunya. "Seharusnya aku tak kembali masuk sekolah musik."

Eommanya terbelalak. Bukannya beberapa bulan lalu Maehwa yang sangat bersemangat untuk masuk sekolah musik baru itu.

"Wae?" Tanya eomma penasaran.

"Aaaaaaaaaaaak!!! Lee changsub ... shibal!!!!" Teriaknya lagi meninggalkan Eommanya yang kebingungan.

***

Jangmi dan Hyunsik memperhatikan Changsub yang sedang lahap menyantap makanan di hadapannya.

"Masakanmu selalu enak, Jangmi. Kimchi segar ibumu ini tentu yang terbaik" kata Changsub mengumpit Kimchi sayur khas buatan Jangmi Eomma.

Hyunsik dan Jangmi berpandangan.

"Kenapa tiba-tiba datang dan makan di rumahku?. Kau bisa membeli banyak makanan enak dengan uangmu yang banyak itu, hyung" kata Hyunsik sebal. Jangmi menatapnya tajam dan menggeleng. Changsub menghentikan kegiatan makannya dan berusaha mengunyah sisa makanan di mulutnya sambil menatap Hyunsik dan Jangmi bergantian. Tapi ia diam saja. Setelah makanan di mulutnya habis, ia meneguk sedikit air dan kembali makan.

Jangmi menyumpitkan kacang kedelai hitam di atas mangkuk Changsub.

"Makanlah sampai kenyang, oppa" katanya lembut.

***

Setelah kenyang, Changsub pulang tanpa menceritakan apapun. Hari ini terlalu melelahkan untuknya. Terlebih ia bertemu dengan seseorang yang sungguh tak terduga.

"Kau dirumah?" Tanya Changsub pada seseorang di balik ponselnya. "Ayo minum bersama" katanya melaju. Setelah kediaman Hyunsik, Changsub butuh bicara pada satu orang terbaik dalam hidupnya.

***

Setelah sekian lama, Changsub tak pernah canggung masuk kekediaman seseorang ini. Ia bahkan tak perlu menyapa dan mengetuk pintu. Ia tau password keamanan rumah itu dan masuk kedalam ruangan gelap. Hanya ruangan tamu dengan jendela besar yang masih menyala di ujung ruangan. Orang itu pasti menunggu Changsub datang dan karena ini sudah larut malam, seharusnya kekasihnya sudah tidur nyenyak.

Changsub tak bersuara sedikitpun dan sedikit terkejut melihat pemandangan di hadapannya. Walau ia terbiasa dengan hal semacam itu, tapi tetap saja menyaksikan Eunkwang dan Yuri berciuman hangat membuatnya tersipu.

'Mereka sedang menikmatinya' batin Changsub. Ia membuang pandangannya ke arah lain dan menunggu mereka selesai berpagutan.

"Aku tidur lebih dulu, oppang" kata perempuan manja yang baru saja menyandang status sebagai istri Eunkwang itu.

"Baiklah, tidur nyenyak sayangku. Aku akan menunggu Changsub sebentar" kata Eunkwang mengusap pelan rambut Yuri yang sedikit berantakan.

"Oh? Changsub oppa?" Yuri menyadari kehadiran Changsub dan berdiri di depan pintu ruangan dengan tampang kesal. Eunkwang meliriknya.

"Sejak kapan ada disitu?" Kata Eunkwang.

"5 menit lalu, kalian berciuman sangat lama" katanya tersenyum kecut sambil menghampiri Eunkwang "aku mengganggu kalian?."

Yuri menggeleng

"Tidak, aku hanya tak dapat tidur sebelum dapat ciuman" katanya terkekeh.

"Ciuman Eunkwang mengandung obat tidur?" Changsub bercanda. Yuri dan Eunkwang hanya terkekeh ringan. Yuri meninggalkan mereka berdua dan ruangan menjadi sunyi.

Eunkwang hanya memperhatikan Changsub dengan air wajah datar.

"Kali ini apa yang mengganggumu?" Tanya eunkwang. Seperti pada hyunsik. Changsub diam saja menatap langit-langit ruangan. Ia terdiam cukup lama dan mengalihkan pandangannya pada Eunkwang.

"Hyung ..."

***

BITTER SWEETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang