"Kenapa kau tiba-tiba menciumku? Laki-laki mesum!. Aku bisa melaporkanmu ke pihak berwajib dan ini bisa jadi skandal besar, tuan!"
Maehwa meluapkan amarahnya. Matanya tiba-tiba panas. Suaranya bisa saja didengar oleh semua orang disekitar situ namun suasanya tiba-tiba hening.
"Kau bisa melalukannya jika kau mau" Changsub memecah keheningan panjang itu. Air mata Maehwa tumpah. Ia sakit hati sekali mendengar ucapan tak pantas itu karena tentu saja ia tak bisa melakukannya. Jika ia melaporkan Changsub, ia tak punya bukti. Kedua, ia tak akan mendapatkan manfaat apa-apa dari berita itu. Ketiga, jika changsub mengelak, itu hanya akan semakin mempermalukannya dan membuat hancur hati eommanya. Ia membuang muka dan menghapus air matanya yang tak kunjung berhenti.
"Maafkan aku" kata Changsub pelan. Ia menatap Maehwa dengan tatapan yang tulus. Maehwa menyongsong tatapan itu dan membiarkan mata changsub menembus matanya yang semakin samar oleh air mata.
"Kau mencuri ciuman pertamaku!!" Maehwa berteriak padanya. Changsub terbelalak. Ia benar-benar tak tau harus bereaksi seperti apa. "Berhenti muncul di hadapanku! Aku sudah memaafkanmu!!" Ia mendorong dada Changsub dan pergi meninggalkan Changsub yang masih berdiri di tempatnya.
Alih-alih merasa lega karena dimaafkan Maehwa, Changsub malah semakin merasa tak enak atas perlakuannya. Ia merasa bodoh saat ini. Apa yang ia lakukan sudah pasti menjadi trauma untuk orang lain. Tapi ... tentu saja ia punya alasan.
***
"Ada apa di dalam sana?" Changsub membuka suara setelah lama berdiam diri menatap Yuri yang sedang memasak.
"Bayi" Kata Eunkwang "Bayiku" dengan bangganya. "Bukankah istriku semakin cantik dengan perut besarnya itu?" Goda eunkwang. Yuri hanya tersipu malu dan melemparnya dengan sebutir bawang putih.
Yuri sedang mengandung dan punya hobi memasak. Ia kerap mengundang oppa dan eonninya untuk sekedar mampir mencicipi masakan buatannya. Tak jarang meminta Jangmi untuk mengajarinya memasak masakan kesukaan ahjussinya yang ia tak bisa. Sementara ia selalu meminta pendapat Noona untuk mencicipi masakan ala westersnya. Karena Noona punya lidah yang bagus untuk itu. Sementara Chabgsub selalu datang dengan tidak tahu diri hanya untuk makan begitupun Sungjae.
"Kau merepotkan istriku, kenapa tak menyewa restoran mewah dan habiskan uangmu yang banyak itu?" Cecar Eunkwang. Changsub melihatnya dengan malas dan tak menanggapinya. Ia beralih ke ruangan tamu besar yang menunjukkan jendela tinggi di rumah Eunkwang. Eunkwang menyusulnya. Ia tau ada yang tidak beres dengan Changsub kali ini.
"Aku mencelakai seseorang, hyung" katanya pelan. Wajah Eunkwang menegang.
"Apa? Siapa?!!" Katanya kencang membuat Yuri menoleh.
Changsub diam cukup lama ...
"Seorang wanita" katanya pelan berbalik menatap hyungnya.
"Wae? Dia terluka? Kau menabraknya atau tak sengaja melukainya atau bagaimana?" Eunkwang penasaran.
"Aku menciumnya"
"Hah? Bagaimana?"
Yuri datang membawa senampan minuman dan camilan ringan. Lalu duduk disamping Eunkwang.
"Makanan kalian sudah siap, tapi aku ingin mendengarnya terlebih dahulu" kata Yuri.
"Aku mencium seorang siswi di sekolahku. Ia sangat marah. Aku mencuri ciuman pertamanya" kata Changsub.
"Oppa sangat bodoh" cecar Yuri
"Yuri ... " Eunkwang menenangkannya. Changsub tak keberatan disebut bodoh. Karena memang kenyataannya ia melakukan hal bodoh.
"Kenapa tiba-tiba mencium seorang wanita?, kukira hasratmu terhadap wanita sudah membeku sejak patah hati dimasa silam." Tanya Eunkwang.
Changsub menatap hyungnya bergantian dengan Yuri.
"Itu ...."
KAMU SEDANG MEMBACA
BITTER SWEET
FanficChangsub menatap nanar gelas kopi dinginnya. Setelah Camelia, belum ada satupun perempuan yang mampu mencairkan hatinya. Bahkan tidak dengan Yuri. Setelah pernikahan Eunkwang, ia hanya ingin berfokus pada karirnya. Persetan dengan ucapan orang dilu...