AKU MENYERAH, OPPA

29 4 3
                                        

Pagi itu Hyunsik dan Jangmi datang, Sungjae juga datang.

Yuri sudah dipindahkan ke ruangan perawatan dan sudah bisa dijenguk. Mereka semua berkumpul disana. Mata Eunkwang sembab karena banyak menangis. Bayi mungil mereka juga ada disana. George membuat panggilan video dan mengucapkan selamat. Ilhoon dan Deiji juga mengirimi mereka ucapan selama. Semua orang tanpa terkecuali berbahagia.

"jadi siapa nama bidadari kecil itu" kata Minhyuk menunjuk bayi mungil yang tertidur di dalam sebuah box kaca.

"Seo ... mmm ... siapa yuri?" tanya Eunkwang bingung

"Dia menyiapkan nama anak laki-laki" kata Yuri sebal.

"Aaaaah, appamu memang bodoh Sayang, tapi dia pasti akan jadi appa yang keren dimasa depan" kata Hyunsik. Jangmi mencubitnya. Semua orang terbahak.

Eunhye bangkit.

"Oppa, Yuri, aku ucapkan selamat untuk kalian" kata Eunhye. "aku harus pulang, ada sesuatu yang harus kukerjakan. Terima kasih membiarkanku menginap di rumah tebing oppa" kata Eunhye. Eunkwang memeluknya. Eunhye mendekati Yuri dan memeluknya dengan sayang.

"kapanpun kau butuh untuk menenangkan diri, kau bisa pergi kesana" kata Yuri. Eunhye tersenyum.

"Tapi aku tak akan kesana lagi" katanya. Semua orang menatapnya. "Ah kenapa kalian menatapku begitu?. Kita hanya akan berpisah, aku tak akan mati cepat" katanya terbahak sendirian.

"Eunhye?" panggil Sungjae.

"Baiklah, karena semua sudah berkumpul disini, lebih baik kukatakan sekarang" kata Eunhye. "Aku mengenal BTOB bertahun-tahun lamanya. Kalian bahkan tau debutku dan menjagaku seperti adik kalian sendiri. BTOB bagiku sudah seperti kelurga" katanya. Ia diam "tadinya aku tak mau memberitahu soal ini, tapi sepertinya aku harus berpamitan" Mata Changsub terbelalak.

"Apa maksudmu?" Tanya Changsub. Eunhye tak menghiraukannya. Sakit hatinya masih menempel di dadanya. Maehwa berdiri dibelakang punggung Changsub dan memegang sweater yang Changsub kenakan.

"Aku akan pulang ke London" kata Eunhye. Sungjae mengacak-acak rambutnya.

"Berapa lama disana?" tanyanya. Eunhye diam. Menatap semua orang yg ada disana bergantian dan berhenti pada tatapan mata Changsub yang menatapnya tajam.

"Aku tak akan kembali" katanya singkat. Mata Changsub membulat. Wajahnya menegang. Ia semakin tajam menatap Eunhye. "Nodul pita suaraku semakin parah, Sekalipun aku melakukan pengobatan dan perawatan, dokter bilang suaraku tak akan kembali sepeti semula. Aku tak bisa bernyanyi lagi dengan indah" katanya parau.

Semua orang diam. Penyesalan terpancar dari wajah Changsub. Ia sangat menyesal kenapa tak ada disana ketika Eunhye pasti sangat membutuhkannya. Eunhye berbalik menatap keluar jendela karena matahari mulai menampakkan dirinya.

"urusanku di korea sudah selesai. Aku akan pulang dan berkumpul dengan orang tuaku." Minhyuk mendekatinya. Ia menatap Eunhye dengan penuh kasih sayang "tak ada lagi yang membuatku bertahan disini , oppa" Minhyuk memeluknya. Air mata Eunhye jatuh dalam pelukan Minhyuk.

"kau akan sembuh, kau akan bisa bernyanyi lagi" kata Minhyuk.

Changsub menatap nanar Eunhye yang sedang menangis pilu. Hatinya terluka.

"Maafkan aku karena menghancurkan perasaan bahagia kalian" kata Eunhye. Changsub mendekatinya. Ia membelai wajah Eunhye dan menghapus air mata di wajah itu.

"maafkan aku" kata Changsub. Eunhye memegang tangan Changsub di wajahnya dan tangisannya semakin kencang. Ia menatap Changsub.

Eunhye melepaskan Changsub dan menunduk dihadapan mereka semua. Ia memeluk Eunkwang dan Yuri sekali lagi kemudian pergi dari sana. Ia berhenti diambang pintu, berbalik menatap Changsub.

"Aku menyerah ... oppa"

***

Changsub dan Maehwa pulang dalam keheningan. Perasaan Changsub kali ini sangat tak enak. Ia merasa sangat bersalah pada dua wanita dalam hidupnya. Mereka hanya kembali kerumah. Saling membersihkan diri. Makan makanan seadanya dan tidur.

Changsub mencoba untuk tidur lelap. Sementara Maehwa tak dapat tidur sama sekali siang itu. Mereka saling membelakangi. Ia benar-benar merasa tak enak pada Eunhye.

Maehwa berjingkat pelan dan memutuskan untuk pulang. Ia memahami perasaan Changsub hari itu. Ia duduk disamping Changsub dan mengecupnya. Changsub menyadarinya dan menarik lengan Maehwa untuk tidur dipelukannya.

"Jangan tinggalkan aku, kumohon tetaplah disini" katanya dengan mata terpejam. Air mata menggenang di ujung mata Changsub. Maehwa mengusapnya. Ia memeluk Changsub dan membiarkan laki-laki itu tidur di pelukannya.

***

BITTER SWEETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang