BERTENGKAR

40 4 11
                                        

Changsub mengemudikan mobilnya dengan cepat. Maehwa hanya berpakaian seadanya, Pakaian yang tadi disiapkan Changsub yang belum sempat ia pakai. Changsubpun demikian. Mereka masuk ke parkiran rumah sakit dan berjalan cepat ke dalam. Tercium aroma basah bekas hujan yang masih segar.

Changsub menelepon Eunkwang dan segera menuju ketempat dimana Eunkwang berada. Minhyuk dan Noona sudah ada disana. Peniel pun datang.

"Hyung" Changsub menyapa Minhyuk. Eunkwang tampak gelisah.

"Ia didalam, dokter sedang mempersiapkan ruangannya" Katanya panik.

Maehwa diam saja, disaat seperti ini, bukan saatnya diperkenalkan pada BTOB.

"oppa!!" Sebuah suara mengejutkannya. Eunhye menghambur ke arah BTOB. Ia memeluk Eunkwang.

"Eunhye ..." kata Changsub pelan. Tubuh itu semakin kurus dan pucat. Matanya sembab dan menghitam.

Seorang dokter keluar dari ruangan.

"Tuan Seo, Istri anda bersiap melahirkan, Silahkan masuk, berikan ia kekuatan" katanya.

Malam itu, Yuri merasakan nyeri dan ketubannya pecah. Sudah waktunya melahirkan. Eunkwang panik luar biasa dan menelepon semua adiknya yang bisa dihubungi. Eunkwang segera masuk ke dalam ruangan dan keheningan tercipta saat itu juga.

"Eunhye" Panggil Minhyuk hangat sambil tersenyum pada Eunhye. Eunhye mendekatinya dan memeluk Minhyuk dengan hangat. Noona mengusap punggungnya dengan lembut. Pelukan itu berpindah pada Peniel.

"Kau membaik?" tanya Peniel.

"aku tak gemuk kan?" Eunhye memamerkan tubuh kurusnya.

Ada kecanggungan disana. Diantara Eunhye, Changsub dan Maehwa. Eunhye berbalik menatap Changsub dengan hangat. Ada kerinduan dimata Eunhye terhadap laki-laki itu, begitupun sebaliknya. Changsub sangat ingin merengkuh tubuh itu segera.

"Hai oppa" kata Eunhye pelan, "nona song" katanya menyapa Maehwa. Maehwa menunduk dan berlindung dibelakang tubuh Changsub sedikit. Changsub mendekati Eunhye dan memeluknya dengan hangat.

"Eunhye" katanya pelan, mencium puncak kepala Eunhye. Eunhye diam saja, bahkan membalas pelukan hangat kesukaannya itupun ia enggan. "kenapa kurus sekali, kau menghilang sejak terakhir kali meneleponku" Changsub melepaskan pelukannya. Eunhye hanya tersenyum kecil dan tak mengatakan apapun. Suasana jadi sangat canggung. Peniel menarik Eunhye untuk duduk disampingnya.

Ruang tunggu sangat dingin sampai suara tangis bayi menghangatkan segalanya. Noona menangis terharu. Minhyuk memeluknya. Changsub menggenggam erat tangan Maehwa dihadapan Peniel dan Eunhye. Ia diam saja, menatap mereka dengan perasaan terluka.

Dokter keluar dari ruangan.

"Proses persalinan berjalan lancar. Sebentar lagi kalian akan bertemu dengan Putri Tuan Seo."

"Putri? Keponakanku perempuan?" Tanya Minhyuk bahagia. Dokter menyalami semua orang dan berlalu.

"Yuriku" kata Noona menangis lagi.

Seorang perawat tampak keluar dari ruangan.

"Tuan Seo meminta bantuan kedua tuan Lee untuk menggantikannya mengurus administrasi" Katanya. Minhyuk dan Changsub mengangguk.

"aku ikut bersamamu" kata Noona pada Minhyuk.

"Maehwa, tunggulah disini, aku tak akan lama" kata Changsub. Maehwa hanya mengangguk saja.

Tersisa Peniel, Maehwa dan Eunhye disana. Peniel tak tau apa yang harus dia lakukan dengan kedua gadis Changsub ini.

Eunhye menatap kosong ke arah Maehwa yang tampak salah tingkah. Pakaian yang dipakai Maehwa adalah pakaian yang ia kenakan saat menginap dirumah Changsub. Ada bekas gigitan memerah di lehernya. Eunhye tau pasti apa yang sudah terjadi.

BITTER SWEETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang